Suara.com - Pihak berwenang kota Chicago Amerika Serikat mendapat kecaman setelah video saat polisi salah menggerebek rumah seorang wanita keturunan Afro-Amerika dan memborgolnya beredar.
Menyadur The Straits Times, Sabtu (19/12/2020) penggerebekan polisi tersebut terjadi pada 21 Februari 2019, tetapi video itu baru dirilis baru-baru ini.
Video yang direkam dari kamera tubuh polisi menunjukkan petugas menggunakan alat pendobrak untuk mendobrak pintu rumah Anjanette Young.
Setelah berhasil masuk, polisi juga memborgol wanita yang bekerja di dinas sosial berusia 50 tahun dan dalam kondisi telanjang di ruang tamunya.
"Apa yang sedang terjadi?" teriak Young ketakutan memberi tahu polisi dalam video yang ditayangkan oleh CBS 2 Chicago tersebut.
"Apa yang sedang Anda cari?, Anda salah rumah," Young berulang kali memberitahu polisi. "Ya Tuhan, ini tidak mungkin benar. Bagaimana ini legal?" katanya.
Young mengatakan kepada jaringan televisi bahwa dia baru saja kembali dari pekerjaan dan membuka baju di kamar tidurnya ketika polisi masuk.
"Itu terjadi begitu cepat sehingga saya tidak punya waktu untuk mengenakan pakaian," katanya kepada CBS 2 Chicago. "Saya hanya berdiri di sana ketakutan, terhina."
Polisi akhirnya pergi setelah memastikan bahwa mereka salah alamat. Seorang petugas meminta maaf kepada Young sementara yang lain mencoba memperbaiki pintunya yang rusak.
Baca Juga: Ketahui 5 Fakta Mencengangkan Terkait Patung Liberty yang Ikonik di NY
Menurut CBS 2, tersangka yang dicari polisi tinggal di kompleks apartemen yang sama dan seorang informan memberi mereka alamat yang salah.
Walikota Chicago Lori Lightfoot mengatakan bahwa dia "terkejut" setelah melihat video itu dan menggambarkan serangan itu sebagai "kegagalan kolosal."
"Kami bisa berbuat lebih baik dan kami akan berbuat lebih baik sebagai kota," kata kata Lightfoot yang juga seorang keturunan Afro-Amerika.
Pengacara kota telah berusaha untuk memblokir video tersebut dan Lightfoot mengatakan dia telah memerintahkan peninjauan kebijakan hingga bisa video itu tersebar.
Keenan Saulter, seorang pengacara yang mengajukan gugatan terhadap departemen kepolisian, mengatakan seorang wanita kulit putih muda tidak akan menerima perlakuan yang sama.
"Mereka memandang Nona Young lebih rendah dari manusia," kata Saulter kepada CBS 2.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Bukan Cuma Bupati Lampung Tengah, OTT KPK Juga Jaring 4 Orang Lainnya
-
Dituding ABS ke Prabowo Soal Listrik Aceh, Bahlil: Itu Laporan Resmi dari PLN
-
Perintah Keras Bahlil ke DPR/DPRD Golkar: Rakyat Kena Bencana, Jangan Cuma Mikirin Program!
-
Bupati Lampung Tengah Kena OTT KPK, Ketum Golkar Bahlil: Saya Belum Dapat Info
-
JK Hingga Jurnalis Korban Pengeroyokan Terima Anugerah Dewan Pers 2025
-
Lilin Nusantara Dukung Langkah Kapolri Usut Penyebab Banjir Sumatra, Ini Alasannya
-
Mobil Tertabrak KRL di Jakarta Utara, KAI Ingatkan Pentingnya Disiplin Berkendara
-
Terungkap! Kompor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Ponpes Almawaddah Ciganjur Jaksel
-
Kejari Bandung Jerat Wakil Wali Kota Erwin Sebagai Tersangka Penyalahgunaan Kewenangan Tahun 2025
-
Sinyal Kuat dari Kremlin: Putin Jawab Langsung Undangan Prabowo, Siap Datang ke Indonesia