Suara.com - Dua wanita lanjut usia di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, terpaksa menghuni gubuk di kawasan puncak bukit Banjar Botuang, Jorong Koto Tangah. Hal ini adalah buntut dari konflik tapal batas tanah antara perusahaan tambang dengan masyarakat di Nagari Koto Alam, 50 Kota.
Informasi yang dihimpun Covesia.com - jaringan Suara.com, dua lansia kakak beradik itu bernama Inong (64) dan Heni (62).
Keduanya merupakan keluarga Datuak Paduko Siramo yang terlibat konflik dengan perusahaan tambang milik PT. M. Dua lansia itu terpaksa tidur di gubuk di puncak bukit untuk mencegah pihak perusahaan tambang menyerebot lahan.
Kabarnya, ladang karet dan gambir mereka diduga dihancurkan pihak perusahaan. "Kami terpaksa mendirikan gubuk dan tidur di atas bukit ini. Kami ingin PT. M bertanggung jawab atas ladang kami yang telah dihancurkannya," kata Heni kepada Covesia.com - jaringan Suara.com di lokasi.
Tujuan mereka mendirikan gubuk dan tidur di sana untuk mencegah PT. M mengambil batu tambang yang telah digali dan ditumpuk di sekitar lahan Datuak Paduko Siramo.
"Ganti rugi dulu, baru bisa ambil batu ini. Kalau tidak, kami tetap di sini menjaga batu agar tidak diambil perusahaan," kata Heni.
Menurutnya, konflik ini awalnya terjadi Juli 2020. Pihak PT. M mulai beraktivitas di areal lahan Datuak Paduko Siramo. Para keluarga pun mempertanyakan aktivitas ini karena lahan Paduko Siramo tidak masuk dalam IUP PT. M. Apalagi, tidak ada perbincangan antara kedua belah pihak terkait areal lahannya akan dimanfaatkan perusahaan.
"Sejak Juli kami kucing-kucingan dengan perusahaan. Kalau kami tinggalkan lokasi ini, mereka bekerja. Kalau kami datang, mereka berhenti dan menarik alat-alat dari lokasi. Makanya kami tinggal saja di sini sambil menuntut ganti rugi," katanya.
Sementara itu, Kepala Humas PT. M, Dede, belum mau memberikan keterangan resmi ketika dikonfirmasi.
Dia berjanji akan datang ke Payakumbuh untuk menjelaskan persoalan ini secara lengkap kepada wartawan. "Besok saya akan ke Payakumbuh biar jangan nanti ada salah paham," kata Dede.
Baca Juga: Pria Sumbar Jual Motor Tetangga ke Pekanbaru Demi Nikahi Adik Kandung
Berita Terkait
-
66 Orang Positif, Begini Kronologi Klaster Covid-19 Panti Lansia Cengkareng
-
Positif Corona, 66 Lansia Dibawa ke RSUK Duren Sawit Pakai Bus Sekolah
-
IRT Gendong Bayi, Petugas Kaget saat Dibuka Isinya Sabu
-
Kenalan lewat Media Sosial, Wanita di Sumbar Dibunuh Lalu Dirudapaksa
-
Covid-19: Swedia Gagal Lindungi Lansia
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Fenomena 'NepoKids' Bikin Murka Gen Z Nepal, Ini 5 Fakta Demo Brutal yang Paksa PM Mundur
-
Mahfud MD Yakin Budi Gunawan Dicopot Prabowo Bukan Karena Kerusuhan, Tapi karena Ini
-
Skandal Penculikan Bos Bank BUMN: Anggota TNI Diduga Terlibat, Pomdam Jaya Turun Tangan!
-
Masih Misteri, Dinas SDA Sebut Tanggul Beton di Cilincing Bukan Punya Pemerintah
-
Tangis Ibu Delpedro Pecah di Rutan Polda Metro: Anak Saya Bukan Penjahat, Bukan Koruptor!
-
Menkeu Purbaya: 10 Bulan Pemerintah Prabowo Kesejahteraan Rakyat Naik, Kemiskinan Turun Drastis
-
Sorotan Tajam Hendri Satrio: Dari Komunikasi Menkeu Purbaya hingga Gaya Prabowo Hadapi Massa
-
Lobi-Lobi Maut Asosiasi Travel Mainkan Kuota Haji di Kemenag, Patok Harga Ribuan Dolar per Jemaah
-
Bongkar Skandal Haji, KPK Ungkap Modus Jual Beli Kuota Libatkan Pejabat hingga Kerabat di Kemenag
-
Gali Lubang Baru! Minta Maaf Soal 'Agen CIA', Anak Menkeu Kini Sebut 'Ternak Mulyono'