Suara.com - Hong Kong memperpanjang masa karantina wajib selama tujuh hari menjadi 21 hari untuk semua pengunjung yang datang dari luar negeri mulai Jumat (25/12).
Menyadur Channel News Asia, Jumat (25/12/2020) langkah tersebut dimaksudkan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 varian baru.
Pihak berwenang juga melarang semua orang yang tinggal di Afrika Selatan dalam 21 hari terakhir untuk berkunjung ke Hong Kong.
Hong Kong telah juga ikut melarang semua penerbangan yang tiba dari Inggris mulai Senin, menyusul penemuan virus Covid-19 strain baru.
Pihak berwenang mengatakan bahwa dua mahasiswanya yang kembali dari Inggris kemungkinan besar terinfeksi jenis baru Covid-19 yang disinyalir lebih ganas.
Dalam sebuah pernyataan pada tengah malam pada hari Jumat, pihak berwenang mengatakan semua orang yang datang dari luar China harus menjalani masa karantina selama 21 hari di hotel-hotel yang ditunjuk.
"Memperhatikan perubahan drastis dari situasi pandemi global dengan varian virus baru yang ditemukan di lebih banyak negara, ada kebutuhan bagi pemerintah untuk segera memperkenalkan langkah-langkah tegas ... untuk memastikan bahwa tidak ada kasus yang lolos bahkan dalam kasus yang sangat luar biasa di mana masa inkubasi virus lebih dari 14 hari," kata juru bicara pemerintah.
Menurut data Worldometers, jumlah kasus Covid-19 di Hong Kong mencapai 8.482 dan hingga kini ada sekitar 130 kasus kematian akibat virus tersebut.
Varian baru virus Covid-19 di Inggris menjadi momok tersendiri bahkan menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di negara tersebut.
Baca Juga: China Ancam Negara-negara Barat terkait Hong Kong: Mata akan Dicongkel
Menurut data resmi, pada Kamis (24/12) tercatat 36.804 kasus baru dan 691 kematian dalam 28 hari usai dinyatakan positif, di mana keduanya meningkat tajam dibanding sehari sebelumnya.
Perdana Menteri Boris Johnson beserta penasihat ilmiah mengatakan bahwa varian virus corona, yang bisa mencapai 70 persen lebih menular, mengganas di Inggris, meski tidak dianggap lebih mematikan atau pun menyebabkan penyakit yang lebih serius.
Sejak itu otoritas menerapkan langkah pembatasan sosial terpadu yang ketat di London, Inggris tenggara dan Wales.
Sementara, rencana untuk melonggarkan pembatasan selama Natal di seluruh wilayah diminimalisasi secara drastis atau dibatalkan sama sekali.
Banyak negara yang menutup perbatasan mereka untuk Inggris lantaran merasa khawatir dengan galur virus corona yang bermutasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Hartanya Lenyap Rp 94 Triliun? Siapa Sebenarnya 'Raja Kretek' di Balik Gudang Garam
-
3 Fakta Viral Lutung Jawa Dikasih Napas Buatan Petugas Damkar, Tewas Tersengat Listrik di Sukabumi!
-
Bos Gudang Garam Orang Kaya Nomor Berapa di Indonesia versi Forbes? Isu PHK Massal Viral
-
UU Perlindungan Anak Jadi Senjata Polisi Penjarakan Delpedro Marhaen, TAUD: Kriminalisasi Aktivis!
-
Akhirnya Terjawab! Inilah Penyebab SPBU Swasta Kehabisan BBM, Sementara Pertamina Aman
-
Pasca-Gelombang Demo Panas, Sekjen Golkar Ingatkan Kader: Harus Prorakyat hingga Proaktif
-
Sopir Transjakarta Meleng hingga Seruduk Toko di Jalan Minangkabau Jaksel, Begini Kronologinya!
-
Tragis! Balita Dibunuh Ayah Tiri, Dianiaya hingga Kejang-kejang usai Ditinggal Ibunya Ngecas HP
-
Transjakarta Tabrak Toko Akibat Sopir Kurang Konsentrasi, Satu Orang Luka-luka
-
SBY Bicara soal Demo 10 Hari Terakhir: Menyadarkan Kita Harus Jaga Dialog dan Kebersamaan