Suara.com - Pelaksana Tugas atau Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menyebut tingginya intensitas curah hujan serta banyaknya sampah yang menyumbat saluran menjadi salah satu faktor utama penyebab seringnya terjadi banjir di beberapa titik di wilayah Surabaya bagian barat.
Berdasarkan laporan BMKG Juanda, lanjut dia, ada kecenderungan kenaikan elevasi air laut dalam dua hari terakhir, sedangkan puncaknya diprediksi pada 31 Desember 2020 nanti.
"Makanya ini juga akan kami antisipasi. Kami akan rapat khusus bagaimana menangani itu agar tidak sampai ada genangan yang lebih lama," kata Whisnu di Surabaya, Rabu (30/12/2020).
Ia menjelaskan, karena elevasi air laut naik, sehingga beberapa pompa di Balongsari itu harus dimatikan. Ini dilakukan agar air itu tidak meluber ke pemukiman warga di sekitar sehingga proses surutnya genangan yang terjadi di beberapa titik itu menjadi lebih lama.
"Karena hanya satu pompa, sehingga genangan surutnya membutuhkan waktu yang lama," ujarnya.
Menurut dia, wilayah Barat Surabaya ini berbeda dengan Surabaya Timur. Untuk Surabaya Barat, lanut dia, minim lahan untuk resapan air karena langsung berbatasan dengan banyaknya bangunan pabrik.
Hal ini berbeda dengan kondisi wilayah Surabaya Timur yang masih ada mangrove dan tambak, sehingga tidak terlalu signifikan walaupun air laut itu naik.
"Nah ini yang perlu kita evaluasi nanti di Surabaya Barat, kalau misalkan memungkinkan perlu kami rancang bikin waduk atau bozem yang lebih besar lagi," katanya.
Selain itu, Whisnu mengatakan saat terjadi banjir di Surabaya barat pada Senin (28/12), petugas Dinas PU dan Bina Marga juga menemukan limbah kasur yang menyumbat saluran box culvert. Hal itu yang kemudian mengakibatkan aliran air saat hujan deras kemarin menjadi tidak lancar, sehingga terjadi genangan.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kalimantan Barat Hari Ini, Rabu 30 Desember 2020
"Di Sukomanunggal petugas menemukan tiga kasur di box culvert," tuturnya.
Oleh karena itu, kata Whisnu, perlu adanya kesadaran bersama masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan terutama di sungai yang kemudian merugikan banyak orang.
"Kita juga lakukan imbauan lewat camat dan lurah agar kesempatan hujan itu tidak malah buang sampah di sungai," katanya.
Ia berharap, masyarakat sadar akan pentingnya kebersihan dan membuang sampah di tempat yang telah disediakan. Sebab, kata dia, untuk mencegah terjadinya genangan, juga diperlukan peran serta dan kesadaran dari masyarakatnya.
"Kami imbau juga kepada seluruh masyarakat Surabaya agar ikut membantu pemerintah kota menjaga kota ini. Jangan sampai yang seperti itu terulang terus," pungkasnya. Antara
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK