Suara.com - Pemerintah memperpanjang dan memperketat aturan mengenai pembatasan perjalanan orang dengan moda transportasi. Aturan itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor 1 Tahun 2001 Tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dalam Masa Pandemi Covid-19 yang berlaku mulai 9 Januari – 25 Januari 2021.
Berdasar pengamatan Suara.com di terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, protokol kesehatan telah diterapkan cukup baik. Di setiap sudut tampat telah tersedia tempat untuk mencuci tangan, kemudian ada bilik-bilik antiseptic body chambers.
Kemudian para supir bus menjalani rapid test antigen massal sebagai persyaratan untuk perjalanan antar kota. Firman, salah seorang supir bus antar kota antar provinsi atau AKAP di terminal Kampung Rambutan mengaku telah menjalani rapid test.
“Kalau untuk supir itu biasanya dirapid dulu. Memang sih kadang rapidnya itu ada yang gak kebagian, soalnya kan supir ada jam berangkatnya, kadang gak sempat karena ramai dan ngantri,” kata Firman, Sabtu (9/1/2021).
Kendati begitu, ia mengakui ada sejumlah supir yang tak menjalani rapid test lantaran antri terlalu panjang sementara jadwal keberangkatan busnya telah masuk. Ia pun mendukung aturan untuk rapid test untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Firman menuturkan, ia pun menerapkan protokol kesehatan bagi penumpang di dalam bus. Seperti memakai masker, duduk penumpung berjarak dan disediakan handsanitizer.
“Iya, protokol kesehatan pasti kami jalanin," ujarnya.
Salah seorang petugas keamanan di terminal Kampung Rambutan, Andika juga membenarkan adanya rapid test massal bagi para supir dan penumpang.
“Iya rapid test massal buat supir itu emang ada. Waktu itu juga pernah kerja sama dengan polisi buat rapid test untuk penumpang juga,” tuturnya.
Baca Juga: Arus Balik Nataru di Terminal Kampung Rambutan
Terminal Sepi
Aturan pembatasan perjalanan orang keluar masuk Jakarta berdampak pada sepi penumpang yang akan melakukan perjalanan di terminal Kampung Rambutan. Salah seorang pedagang di terminal, Rini, mengungkapkan penumpang makin sepi sejak pemberlakuan aturan pembatasan perjalanan diperpanjang dan diperketat. Sehingga pendapatannya pun ikut menurun drastis.
“Menurun jauh, biasanya ramai di sini. Sekarang liat saja, sepi bangat kan, karna ya itu aturannya dibikin ribet buat pulang pergi,” kata dia.
[Magang/Anggie Rizki Govaldi]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN
-
Buntut Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono dari Kementerian UMKM, Ratusan Pati Lain Menyusul?
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh