Suara.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyentil Presiden Joko Widodo soal ketersediaan data desa yang termutakhir dan transparan.
Sentilan itu dilontarkan langsung oleh Megawati di hadapan Presiden Jokowi saat mengisi acara HUT PDIP yang ke 48.
Mega mengatakan bahwa sudah waktunya Indonesia punya data desa yang komprehensif dan akurat.
"Bapak Presiden, saya mau curhat. Dari zaman dulu Indonesia merdeka yang namanya dokumentasi kita, data, dan lain sebagainya mash saja akurasinya tidak berjalan dengan benar," ungkap Megawati dikutip Suara.com dari acara HUT PDIP yang digelar virtual pada Minggu (10/1/2020).
Mega berharap transparansi data desa bisa terbuka layaknya patform-platform online yang muda diakses.
"Mbok ya data kita itu, sampai saya suka agak bermimpi, kayak di YouTube begitu, dibuka langsung gelar," imbuhnya.
Lebih lanjut, Mega lantas bercerita soal pentingnya data dan akses komunikasi desa yang terbuka.
Ia mengungkapkan sulitnya mengakses informasi tentang desa dari kursi pemerintahan pusat kala dirinya masih menjabat sebagai Wakil Presiden.
"Saya waktu jadi Wapres itu urusan pendataan desa saya iseng teleponan dengan ajudan menteri yang kini disebut PUPR, 'tolong tanyakan mata air Kali Ciliwung itu di mana ya?'" kata Mega menceritakan.
Baca Juga: Urai PR Kapolri Baru, KontraS Soroti Pelanggaran HAM Oleh Oknum Kepolisian
Untuk menjawab pertanyaan itu, Mega mengaku sampai harus menunggu beberapa waktu sampai mendapat jawaban mata air tersebut.
"Mudah-mudahan ini ada (Menteri) PUPR, saya maunya cepat gitu loh," sentil Mega.
Selanjutnya, Megawati pun membandingkan peristiwa itu dengan kejadian yang ia alami di Kuba saat berkunjung bersama almrhum suaminya, Taufik Kiemas, beberapa waktu lalu.
Diceritakan Megawati, ada sebuah penyerangan di Teluk Babi, Kuba oleh pasukan Amerika. Namun serangan itu berhasil diatasi pemerintah Kuba lantaran mudahnya akses nelayan yang bisa menghubungi pemerintah pusat tentang kapal penyerang.
"Jadi ketika pasukannya sudah akan mendarat dengan kapal amfibi, ada nelayan lapor ke kepala desanya, lalu cara pertahanan kemanan itu, warga boleh langsung telepon ke, katakan (jabatan selevel) Pak Jokowi, dan itu ada daftarnya," kisah Megawati.
Mendengar cerita itu, Presiden Jokowi pun mengangguk-angguk serius.
Berita Terkait
-
Urai PR Kapolri Baru, KontraS Soroti Pelanggaran HAM Oleh Oknum Kepolisian
-
Sriwijaya Air Jatuh, Ari Wibowo Kasih Saran Ini ke Jokowi
-
Mampir di IG Jokowi, Ari Wibowo Soroti Kondisi Pesawat Sriwijaya Air
-
Jokowi Perintahkan KNKT Investigasi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya SJ 182
-
Jokowi Sampaikan Duka Cita Atas Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
-
Kiper Muda Rizki Nurfadilah Korban TPPO: Disiksa hingga Disuruh Nipu Orang China
-
10 Mobil Bekas Pilihan Terbaik buat Keluarga: Efisien, Irit dan Nyaman untuk Harian
-
Penyebab Cloudflare Down, Sebabkan Jutaan Website dan AI Lumpuh
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
Terkini
-
Mayat Membusuk Terbungkus Plastik Ditemukan di Kebun Pisang Cikupa, Polisi Buru Identitas Korban
-
Indonesia Smart Nation Awards 2025: Momentum Penghargaan Bagi Daerah dengan Inovasi Unggulan
-
Angin Segar atau Jalan Pintas? Dosen UGM Bongkar Ironi di Balik Lonjakan Lowongan Kerja Luar Negeri
-
Dramatis! Pelajar SMP Terseret Arus Deras Kali di Koja, Aksi Heroik Bhabinkamtibmas Selamatkan Nyawa
-
Ironi Dana Iklim: Hanya 10 Persen Kembali ke Kampung Masyarakat Adat
-
Usulan Revisi PLTU Dianggap Ancam Ekonomi dan Transisi Energi: Mengapa?
-
Hampir Dua Pekan, Enam Korban Ledakan SMAN 72 Masih Dirawat: Bagaimana dengan Pelaku?
-
Kematian Kacab Bank: Polisi Tambah Pasal Pembunuhan, Tiga Anggota Kopassus Jadi Tersangka
-
Ketua KPK Buka Suara Soal 'Tukar Guling' Perkara dengan Kejagung: Ini Bukan Kesepakatan!
-
Menteri PANRB: Birokrasi Indonesia Harus Terus Adaptasi Terhadap Tren, Menuju Indonesia Emas 2045