Suara.com - Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengklaim bahwa database biometrik yang dimilikinya telah terintegrasi dengan Polri.
Alhasil, hal ini mempermudah proses identifikasi jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh menyebut, 13 dari total 24 jenzah korban Sriwijaya Air SJ 182 berhasil diidentifikasi berdasar sidik jari.
Proses identifikasi 13 jenzah korban itu dilakukan berdasar pencocokan sidik jari yang ada pada data biometrik dalam database kependudukan Dukcapil.
Sedangkan sisanya, kata dia, berhasil diidentifikasi melalui test DNA yang dilakukan oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
"Dukcapil Kemendagri terus membantu penuh team DVI Polri dengan memberikan hak akses yang seluas-luasnya agar identifikasi sidik jari korban bisa secara mudah dicocokkan dengan data sidik jari KTP Elektronik korban yang ada di data centre Dukcapil," kata Zudan kepada wartawan, Minggu (17/1/2021).
Zudan mengemukakan bahwa data biometrik Dukcapil sudah banyak digunakan untuk membantu Polri sebagai upaya penegakan hukum dan pencegahan kriminalitas.
Termasuk pengungkapan jati diri korban bencana dan musibah.
"Setiap penduduk yang sudah memiliki KTP Elektronik, maka data 10 sidik jarinya sudah tersimpan di data center. Maka ketika ada body part salah satu sidik jari saja, maka sudah bisa diidentifikasi. Proses ini menjadi lebih mudah dilakukan karena sudah ada integrasi data Kemendagri dan Polri," katanya.
Baca Juga: Hari Ini 5 Jenazah Korban Sriwijaya Air Teridentifikasi, Ini Identitasnya
Berita Terkait
-
Wamendagri Ribka Minta 6 Provinsi di Tanah Papua Percepat Eliminasi Malaria
-
Hadapi Dinamika TKD, Mendagri Tekankan Pentingnya Efisiensi hingga Inovasi Daerah
-
Mendagri Tito Minta Pemda Prioritaskan Penanganan TBC dan Dukung Pelaksanaan Program MBG
-
Mendagri Harap Pemda Belajar Praktik Pengelolaan BUMD dari Jepang untuk Tumbuhkan Ekonomi Daerah
-
Perkuat Akses Keuangan Daerah yang Inklusif, Kemendagri dan OJK Bersinergi
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
KPK Ungkap Pengembalian Dana Haji Ilegal! Siapa Saja yang Sudah Mengaku?
-
Piala Dunia Resmi Disiarkan Gratis di TVRI, Mulai Kapan Bisa Ditonton?
-
Lowongan Kerja PLN 1-5 Oktober 2025: Lulusan D3, S1, S2 Semua Jurusan Merapat, Cek Syaratnya di Sini
-
Liput Kasus Keracunan MBG, Jurnalis Malah Dicekik Pekerja SPPG Dapur Umum di Pasar Rebo
-
Musala Ambruk Makan Korban, Netizen Gemas dengan Pernyataan Pengasuh Ponpes Al Khoziny