Suara.com - Petinggi hubungan luar negeri Uni Eropa (EU), mendesak Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden untuk memimpin peperangan melawan Covid-19, usai pemerintahan Trump yang dikritik secara luas karena respons lambat terhadap pandemi.
Dengan negara-negara maju mengambil jauh lebih banyak dosis dari berbagai vaksin virus corona dibandingkan negara-negara yang lebih miskin, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan semua tergantung kepada Amerika Serikat untuk mengambil kembali tempatnya sebagai "mesin dunia" dan membantu.
"Tahun ini, dunia akan menghadapi salah satu tantangan terbesar, yakni untuk memvaksin umat manusia. Upaya ini akan membutuhkan banyak solidaritas, banyak kerja sama dan cukup banyak sumber daya," kata Borrell saat diwawancara oleh Reuters.
"Ini adalah krisis global pertama dimana kepemimpinan AS telah hilang dan dunia membutuhkan kepemimpinan Amerika," kata Borrell, menjanjikan dukungan EU kepada Washington.
Dalam pandemi yang telah menewaskan hampir 400.000 warga AS dan mengancam ekonomi AS, penanganan virus oleh Presiden Donald Trump telah dikritik di dalam negeri, melemahkan respons internasional yang luas.
Borrell juga mengusulkan pembangunan kembali hubungan trans-atlantik setelah era Trump, dan menggambarkan pendekatan 'America First' Trump sebagai pemerintahan melalui platform media sosial Twitter.
"Hanya dengan dua hal, AS kembali ke perjanjian iklim dan bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir dengan Iran, dunia akan jauh lebih baik dan lebih aman," katanya di hari terakhir Trump sebagai presiden.
"Setelah memerintah dengan mengunggah cuitan (tweet), mungkin kita bisa memerintah dengan cara komunikasi lain, menentukan posisi dan mempertimbangkan masalah dan kepentingan orang lain," kata Borrell dari kantornya di Komisi Eropa.
Menghemat waktu
Baca Juga: Alami 7 Gejala, Pesan Penyintas Covid-19: Kurangi Kongkow, Patuhi Prokes
Trump telah mengajukan untuk menarik Amerika Serikat, penghasil emisi gas rumah kaca bersejarah dan produsen minyak dan gas terkemuka, dari Perjanjian Paris pada November 2019. Di bawah Presiden Barack Obama, Amerika Serikat telah menjanjikan pengurangan emisi gas rumah kaca AS sebesar 26 hingga 28 persen pada tahun 2025, dari tingkat 2005.
Borrell juga mengatakan Washington akan menghemat waktu dengan bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir Iran yang dihentikan Trump pada 2018, daripada berusaha merundingkan kesepakatan kontrol senjata baru.
Saat ditanya apa langkah pertama yang bisa diambil pemerintahan Biden, Borrell berkata; "Berhenti melayangkan ancaman sanksi terhadap semua pihak yang merupakan bagian dari hubungan ekonomi dengan Iran."
Pemerintah Uni Eropa, yang memuji perjanjian pada 2015 sebagai hal penting untuk menghentikan Iran membangun bom nuklir, mengatakan sanksi ekonomi Trump yang luas terhadap Iran telah memprovokasi Teheran untuk melanggar batasan kesepakatan.
Borrell, seorang warga Spanyol dan veteran politik Eropa berusia 73 tahun, mengatakan dia akan mengundang calon Menteri Luar Negeri pemerintahan Biden, Anthony Blinken, ke pertemuan informal para menteri luar negeri Uni Eropa pada 4-5 Maret di Lisbon. Hal itu untuk memulai kembali kerja sama setelah empat tahun, di mana pemerintahan Trump berusaha mengesampingkan blok 27 negara itu.
Borrell membuat daftar masalah lain di mana Washington dan Brussels dapat membawa perubahan, termasuk dalam membentuk regulasi digital, serta terkait China.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
4 Kritik Tajam Dino Patti Djalal ke Menlu Sugiono: Ferrari Kemlu Terancam Mogok
-
Habiburokhman: KUHAP Baru Jadi Terobosan Konstitusional Reformasi Polri
-
Mekanisme Khusus MBG Saat Libur Nataru: Datang ke Sekolah atau Tak Dapat
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, Polda Metro Jaya Siagakan 5.044 Personel Gabungan!
-
Walhi Sumut Bongkar Jejak Korporasi di Balik Banjir Tapanuli: Bukan Sekadar Bencana Alam
-
Jelang Nataru, Kapolda Pastikan Pasukan Pengamanan Siaga Total di Stasiun Gambir
-
Tok! Palu MA Kukuhkan Vonis 14 Tahun Pengacara Ronald Tannur, Lisa Rachmat Gagal Total
-
Hunian Sementara untuk Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun, Begini Desainnya
-
Tragedi Tol Krapyak: Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Disopiri Sopir Cadangan
-
Menko Yusril Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Terbitkan PP Atur Penugasan Polisi di Jabatan Sipil