Suara.com - Gadis remaja berinisal C (17) di daearh Pulogadung, Jakarta Timur diringkus aparat kepolisian. C yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga ditangkap karena tuduhan membuang bayi ke dalam saluran air.
"Kemarin sudah kami amankan ibunya. Kita buat tim untuk menelusuri orang tua bayi. ternyata inisialnya C (17) seorang ART di Kelurahan Kayuputih," kata Kapolsek Pulogadung Kompol Beddy Suwendi di Jakarta, Rabu.
Menurut pengakuan C kepada polisi, kronologi kejadian itu berawal pada Minggu (17/1) sekitar pukul 09.00 WIB, C merasa mulas lalu pergi ke kamar mandi majikannya.
Tiba-tiba bayi yang dikandungnya lahir namun sudah dalam kondisi meninggal dunia.
"Kemudian jasad bayi digulung pakai bajunya dan dimasukkan ke dalam tas lalu disimpan di pojokan kamar mandi," kata Beddy.
Salah satu dari tiga rekan seprofesi C dalam satu rumah itu kemudian mengantre di depan kamar mandi.
"Karena kelamaan di kamar mandi, teman satu kamarnya buka pintu, dia tanya sudah belum, ternyata banyak lumuran darah lalu dilaporkan kepada majikan," katanya.
Sang majikan kemudian memberikan handuk untuk membersihkan ceceran darah di lantai kamar mandi.
Kemudian C dibawa ke bidan, namun dirujuk ke rumah sakit swasta di kawasan Tanjung Priok karena keadaannya parah.
Baca Juga: Dekat Bangkai Tikus, Warga Cilandak Temukan Bayi Terbungkus Plastik Sampah
"Tapi karena C harus gabung sama pasien COVID-19, majikan tidak mau, sehingga mencari rumah sakit lain yang mau melayani," katanya.
Saat dilakukan pengecekan USG, kata Beddy, dokter menyatakan bahwa bayinya sudah tidak ada dan diberi obat untuk mengurangi pendarahan.
"Jam 15.00 WIB, C diminta tidak kerja untuk istirahat. Setelah dua malam, muncul bau tidak sedap di rumah majikan, tapi C bilang bahwa bau itu berasal dari bajunya yang terkena darah," katanya.
Saat sang majikan meminta C membersihkan pakaiannya, kata Beddy, perempuan tersebut langsung bergegas menuju sungai yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah majikan untuk membuang jenazah bayi.
"Baru pada pagi harinya ditemukan petugas Sudin Kebersihan. Saat dipinggirkan, plastiknya robek dan keluar bayi itu. Kemudian mereka lapor ke Polsek Pulogadung. Kita tindaklanjuti dengan menelusuri CCTV," katanya.
Berbekal tangkapan layar dari rekaman CCTV, polisi menelusuri pelaku pembuang bayi tersebut yang mengarah pada ciri-ciri C.
Berita Terkait
-
Permintaan Tinggi, Pasokan Terbatas: Saatnya ART Diakui Sebagai Pekerja Profesional
-
Viral ART Pakai Baju Majikan, Chelsea Olivia Baru Saja jadi Korban
-
Aksinya Terbongkar CCTV, ART Wanita di Bekasi Nekat Rekam Majikan Bugil karena Disuruh Pacar
-
Kisah Pilu ART Pringsewu: "Disandera" Majikan di Apartemen Mewah Jakarta Gara-gara Utang Rp17 Juta
-
Novel The Housekeeper and The Professor: Ketika Angka Menjadi Bahasa Kasih
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?
-
Gus Yahya Ajak Warga Nahdliyin Bersatu Hadapi Tantangan, Terutama Bencana Sumatra
-
Ramai Patungan Beli Hutan, Memang Boleh Rimba Dibeli Dan Bagaimana Caranya?