Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mencatat ada sebanyak 44 gedung milik negara yang rusak akibat gempa di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat pada 14 Januari 2021 lalu.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sulbar Kementerian PUPR Budiamin mengatakan kerusakan yang dialami beragam mulai dari rusak ringan hingga rusak berat.
"Total kerusakan gedung negara yang sudah inventarisasi adalah rusak berat 11 gedung, rusak sedang 9, dan rusak ringan 22, total 44 gedung. Tim penilai gedung dari Jakarta sudah tiba sejak kemarin untuk melakukan pemeriksaan 44 gedung ini," kata Budiamin dalam jumpa pers virtual, Kamis (21/1/2021).
Selain itu, ada dua jalan utama yang sempat putus akibat longsor yakni lintas penghubung dari Mamuju ke Makassar dan Mamuju ke Palu.
"Saat gempa jalur ke Palu nggak ada gangguan, tapi dari Makassar ke Mamuju ada 73 titik longsor, 5 titik risiko tinggi, 7 risiko sedang, 61 longsoran kecil," jelasnya.
Dia menegaskan saat ini pihaknya sudah berada di lokasi untuk membereskan 73 titik longsor agar bisa digunakan kembali.
"Saat ini potensi longsor sangat besar kami dari PU sudah standby alat di sana sehingga akses Makassar ke Mamuju lancar," tutupnya.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sudah ada 91 korban jiwa akibat gempa Sulbar, 18 orang selamat, dan 3 orang dinyatakan hilang karena tak ditemukan selama operasi SAR.
Selain itu, tercatat korban luka berat sebanyak 404 orang, luka sedang 240 orang, dan luka ringan 1.474 orang.
Baca Juga: BMKG Prediksi Gempa Susulan di Sulbar Akan Terus Terjadi Selama Satu Bulan
Kemudian 77.562 orang juga masih mengungsi, dengan rincian 57.827 orang mengungsi di Kabupaten Mamuju dan 19.735 orang mengungsi di Kabupaten Majene.
Potensi gempa susulan masih akan terus terjadi dalam beberapa hari ke depan dengan intensitas gempa yang mulai berkurang.
Warga yang tinggal di pesisir pantai juga diimbau untuk segera melakukan evakuasi mandiri menjauhi pantai jika terjadi gempa kuat di pantai, mengingat pesisir Majene pernah terjadi tsunami pada tahun 1969.
Begitu pula dengan masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan atau yang melewati jalan di tepi tebing curam, perlu waspada karena gempa susulan signifikan dapat memicu terjadinya longsoran (landslide) dan runtuhan batu (rock fall).
Masyarakat diminta selalu waspada dan mengikuti informasi resmi yang tersedia melalui BMKG dan portal InaRisk untuk mengetahui situasi terkini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara