Suara.com - Tokoh Majelis Mujahidin Indonesia Muhammad Iqbal Abdurrahman atau Ustaz Abu Jibril wafat di rumahnya, Pamulang, Tangerang, Selatan, Banten, semalam. Kabar duka disampaikan oleh mantan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain melalui akun media sosial, Selasa (26/1/2021).
"Telah wafat seorang sahabat, guru kita Syekh Abu Jibril. Semoga Allah muliakan beliau dengan kemuliaan al Fatihah. Amin," kata Tengku dini hari tadi.
Tengku mengenang Ustaz Abu Jibril dan dia teringat ketika Tengku mengejar khataman di Arafah tahun 2017.
Ketika itu, Tengku sibuk baca Alquran dan Ustaz Abu Jibril mengambilkan makanan. "Lalu beliau menyuapi saya dengan makanan itu."
Di Instagram, Tengku juga menceritakan betapa dia kehilangan tokoh yang disebutnya sebagai sahabat dan guru.
Ketika menuliskan ini, Tengku sedang berada di Medan, Sumatara Utara. Tengku berkata dirinya dan Ustaz Abu Jibril berbeda Madzhab Fiqih. Ustaz Abu Jibril bermadzhab Salafi dan Tengku bermadzhab Syafi'i.
"Namun, tidak pernah kami saling menyerang kepahaman dan amal masing masing," kata Tengku.
Beberapa kali mereka tampil ceramah satu panggung bersama, walau isi ceramah masing-masing dengan rujukan kitab yang berbeda, "Betapa indahnya Islam," kata Tengku.
Tengku menyatakan amat menghormati sikap Ustaz Abu Jibril yang disebutnya kuat dalam menjalankan jihad fi sabilillah membela agama.
Menurut Tengku, banyak penderitaan yang Ustaz Abu Jibril dan keluarga alami dalam perjuangan selama hidupnya.
Tengku menilai ceramah Ustaz Abu Jibril tegas dan lugas menurut cara pandang dan pemahamannya. Namun, Tengku menggambarkan, "hati beliau lunak bagai kapas..."
Satu hari Ustaz Abu Jibril di rawat di rumah sakit karena masalah tulang punggung. Selepas salat Subuh, Tengku datang menjenguk Ustaz Abu Jibril di rumah sakit.
"Dan, begitu beliau memandang saya di sisi tempat tidur, air mata beliau bercucuran dengan derasnya, karena rasa haru. Kami pun berpelukan dengan airmata berlinangan," katanya.
Tengku juga menceriakan momen di Padang Arafah pada musim haji tahun 2017 yang lalu. Dia dan Ustaz Abu Jibril berada dalam satu tenda.
Saat itu, Tengku sedang mengejar khataman Alquran menjelang Maghrib di Arafah. Sejak pagi dia sudah tancap gas.
Ustaz Abu Jibril ketika itu membujuk Tengku untuk makan siang. Tengku katakan bahwa dirinya tidak lapar dan ingin khatam sebelum Maghrib. Saat itulah, kata Tengku, Ustaz Abu Jibril mengambilkan makanan dan menyuapi Tengku sambil berkata. "nanti ustadz sakit..."
"Ah, demikian penuh perhatiannya beliau pada orang lain..."
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
Terkini
-
Jalankan Instruksi Prabowo, Mendagri Tito Mulai Bangun Huntap Korban Bencana Sumatra
-
Mahfud MD Bongkar Borok Polri: Masuk Akpol Pakai Jatah, Mau Jadi Brigjen Mesti Bayar?
-
Jakarta 'Puasa' Kembang Api Tahun Baru 2026, Solidaritas Bencana Sumatra Jadi Alasan Utama
-
Polda Metro Gulung Jaringan Narkoba Jelang Tutup Tahun: 2054 Tersangka Diciduk, 387 Kg Barbuk Disita
-
Tanpa Kembang Api, Perayaan Tahun Baru 2026 di Jakarta Jadi Malam Galang Dana Bencana Sumatra
-
Bukan Lewat DPRD, Ini Resep Said Abdullah PDIP Agar Biaya Pilkada Langsung Jadi Murah
-
Hari Ibu 2025, Menteri PPPA Serukan Nol Toleransi Diskriminasi dan Kekerasan terhadap Perempuan
-
Tuntaskan 73 Perkara, KPK Ungkit Amnesti Hasto Kristiyanto dan Rehabilitasi Ira Puspadewi
-
Diburu KPK, Kasi Datun Kejari HSU Akhirnya Menyerahkan Diri ke Kejati Kalsel
-
Catatan KPK 2025: 439 Perkara, 69 Masih Penyelidikan