Suara.com - Warga Malaysia diimbau untuk berhati-hati terhadap panggilan dari nomor telepon 011-23696711 karena terjerat kasus penipuan dengan total kerugian hinga Rp 2,6 miliar.
Menyadur World Of Buzz, Jumat (29/1/2021) menurut Kepala Departemen Investigasi Kejahatan Komersial Melaka Supt E. Sundra Raja, nomor tersebut ditemukan oleh sebuah situs web yang dibuat oleh pemerintah untuk membantu warga Malaysia yang menjadi korban penipuan.
Dia mengatakan jumlahnya belum dicatat di situs web, tetapi dikaitkan dengan kasus penipuan yang melibatkan seorang wanita dari Melaka.
Wanita tersebut yang ditipu sebesar 96.930 ringgit (Rp 337 juta) dengan embel-embel investasi di 'perusahaan pelayaran swasta' pada Juni tahun 2020, lapor Bernama.
"Wanita 47 tahun asal Bukit Katil ini mulai berurusan dengan tersangka melalui telepon dan kemudian WhatsApp melalui nomor 011-23696711 dan 011-26486178, dalam skema investasi yang menawarkan keuntungan dalam jangka waktu dua minggu," ujarnya. kata.
"Korban tertarik dengan tawaran tersebut dan menyetor 96.930 ringgit (Rp 337 juta) sebagai investasi dan termasuk biaya ke tiga rekening bank yang diberikan oleh tersangka antara Juni tahun lalu dan 25 Januari tahun ini." sambungnya.
Sundra Rajan menambahkan bahwa korban, yang merupakan seorang pengusaha, tidak menerima hasil apa pun yang dijanjikan kepadanya setelah dia melakukan pembayaran. Tersangka juga terus meminta lebih banyak uang darinya.
Menurut laporan World Of Buzz, total kerugian yang diderita oleh wanita tersebut menyentuk angga 774.430 ringgit atau sekitar (Rp 2,6 miliar).
Setelah menyadari dia telah ditipu, korban berhenti mengikuti instruksi yang diberikan kepadanya oleh para penipu. Dia kemudian membuat laporan polisi pada 26 Januari.
Baca Juga: Tergiur Untung Besar, Warga Makassar Tertipu Bisnis Umrah Miliaran Rupiah
Sementara itu, kasus tersebut sedang diselidiki sesuai dengan Pasal 420 KUHP tentang penipuan, yang dapat menjeblosk pelaku 10 tahun penjara, cambuk, atau denda.
Sundra Rajan mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap tawaran investasi yang menjanjikan keuntungan luar biasa tinggi. Ia menambahkan bahwa masyarakat harus harus memverifikasi nomor telepon atau rekening bank yang ditawarkan untuk menghindari insiden serupa.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional