Suara.com - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Ketenagakerjaan menyalurkan bantuan bagi korban bencana banjir di Kalimantan Selatan. Organisasi yang mewadahi para istri pejabat dan ASN Kemnaker ini turut turun tangan membantu meringankan beban derita yang menimpa para korban.
"Kehadiran kami ingin membantu masyarakat yang terdampak bencana. Semoga semua masyarakat yang terdampak diberi kemudahan, kesabaran, dan jalan keluar oleh Allah Swt.," kata Ketua DWP Kemnaker, Istiqomah Anwar Sanusi, saat mengunjungi Posko Bantuan Bencana di Kabupaten Barito Kuala, hari Jumat (29/1/2021).
Istiqomah mengatakan, sebelum menyalurkan bantuan, DWP Kemnaker terlebih dahulu menggalang bantuan dengan melibatkan pejabat dan pegawai Kemnaker, serta anggota DWP Kemnaker.
"Kami mohon maaf atas keterlambatan kami, datang sudah pada hari ke-16, itu karena kami harus mengumpulkan sesen sesen, satu rupiah per satu rupiah dari pejabat atau pegawai Kemnaker, berikut ibu-ibu Dharma Wanita," katanya.
Bantuan yang diserahkan berupa alat pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan instan, pakaian dalam pria/wanita, popok, obat-obatan, dan sebagainya dengan nilai lebih dari Rp200 juta.
"Meskipun yang kami bawa tidak sebanyak dari jumlah yang dibutuhkan, harapan kami itu bisa dimanfaatkan untuk bisa meringakan beban yang diderita saudara-saudara di sini," ujarnya.
Wakil Bupati Barito Kuala, Rahmadia Noor, mengatakan bahwa bencana banjir telah melanda 6 kecamatan di Kabupaten Barito Kuala. Setidaknya 18 ribu KK atau sekitar 54 ribu warga telah terendam rumahnya.
Banjir ini, sebut Wakil Bupati, juga telah memengaruhi ekonomi, pangan, dan infrastruktur. Di mana banjir ini telah menenggelamkan 37 ribu hektar lahan produktif seperti sawah dan perkebunan.
Untuk itu, Wakil Bupati sangat mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh DWP Kemnaker.
Baca Juga: Kemnaker Dukung Pengembangan Kompetensi Pengrajin Ulos
"Kami berterima kasih kepada bapak/ibu semua. Ini adalah motivasi dan suntikan semangat bagi kami masyarakat Barito Kuala, karena banyak masyarakat kami yang saat ini mengalami kesusahan," katanya.
Turut hadir dalam kesempatan ini Kepala Biro Umum Kemnaker, Dian Kreshnadjati; Kepala BLK Samarinda, Andri Susila; dan Kepala Disnakertrans Provinsi Kalimantan Selatan, Siswansyah.
Berita Terkait
-
Kemnaker Dukung Pengembangan Kompetensi Pengrajin Ulos
-
Terapkan Sistem Merit ASN dengan Baik, Kemnaker Raih Penghargaan
-
Kesekian Kalinya, Kemnaker Kirim Bantuan untuk Korban Bencana
-
Lindungi PMI, Pemerintah Siapkan Sistem Penempatan Satu Kanal Pekerja
-
Hadapi Tantangan, Menaker Klaim Telah Laksanakan 9 Lompatan Ketenagakerjaan
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Otak di Balik 17+8 Tuntutan Rakyat: Siapa Sebenarnya Afutami yang Viral di Medsos?
-
Menpan-RB Kode CPNS 2025 Kembali Dibuka, Ini Cara Daftar dan Syaratnya
-
Dulu Raja Rokok Hingga Saham, Kini Gudang Garam Berada di Tepi Jurang
-
Burden Sharing Kemenkeu-BI Demi Biayai Program Prabowo
-
Skandal Domino Menteri Kehutanan: Beneran Nggak Kenal atau Tanda Hilangnya Integritas?
Terkini
-
KPAI Sebut Kasus Tewasnya Ibu dan 2 Anak di Bandung Berkategori Filisida Maternal, Apa Itu?
-
Pembelaan Kompak Raja Juli dan Karding Usai Viral Foto Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan
-
Demo 8 September 2025: Tiga Aksi Unjuk Rasa di Jakarta, dari Isu Papua hingga Munir
-
Pramono Anung Ungkap Perbaikan Lift dan JPO Halte Polda dan Senen yang Terbakar Capai Rp20 Miliar
-
Daftar 15 Calon Hakim Agung yang Diajukan Komisi Yudisial ke DPR RI
-
KPAI Ungkap 'Filisida Maternal' di Balik Tragedi Ibu Racuni 2 Anak, Desak Polisi Usut Wasiat Pilu
-
Penggugat Gibran dan KPU Jelaskan Alasan di Balik Permintaan Uang Rp125 Triliun
-
Geger Mayat Pria Hanyut di Kalimalang Jaktim, Polisi Ungkap Fakta Ini
-
Halte Transjakarta Senen Sentral Ganti Nama Jadi Jaga Jakarta, Pramono Pesan Jangan Dibakar Lagi
-
Potret Pilu Guru Honorer: Belasan Tahun Mengabdi, Gaji Hanya Puluhan Ribu Rupiah!