Suara.com - Sekretaris Fraksi Partai NasDem Saan Mustopa menginginkan ambang batas pencalonan presiden (Presidential Threshold) diturunkan. Sebab, Partai Nasdem ingin melihat ada calon presiden lebih dari dua orang.
Saan menjelaskan kalau kandidat capres yang berjumlah dua orang itu dikhawatirkan publik hanya akan melahirkan polarisasi. Sehingga menurut partainya, jumlah kandidat capres mesti ditambah.
"Kita ingin menurunkan presidential threshold (PT) agar memungkinkan putra-putri terbaik itu bisa calon dan kita ingin lebih banyak paslon tidak dua (orang) minimal tiga (orang)," jelas Saan dalam sebuah diskusi daring, Sabtu (30/1/2021).
Akan tetapi, NasDem juga tidak menyepakati kalau PT dikurangi hingga menjadi nol persen. Pasalnya, Saan mengkhawatirkan hal tersebut malah memanjakan orang yang 'hobi' nyapres malah terus berpartisipasi dalam pemilihan.
"Kalau nol persen orang-orang yang hobi nyapres kan berkesempatan gitu," ujarnya.
Sementara itu, Saan juga mengungkapkan kalau pihaknya ingin dukungan untuk calon kepala daerah diturunkan dari angka yang ditetapkan saat ini yakni 20 persen dari jumlah kursi DPRD.
Partai NasDem disebutkannya ingin mengurangi potensi munculnya calon tunggal. Melihat dari penyelenggaraan Pilkada 2020, hampir 29 calon tunggal itu unggul.
Sehingga, menurut Saan, partainya ingin dukungan calon kepala daerah itu sekitar 10 persen.
"Jadi kalau 50 alokasi kursi di sebuah kabupaten dengan lima (orang) dia bisa mencalonkan. Itu untuk memberikan ruang bagi mereka bisa banyak paslon dan rakyat punya banyak pilihan."
Baca Juga: Tok! MK Tolak Gugatan Rizal Ramli soal Ambang Batas Presiden
Berita Terkait
-
Isu JK dan Mega Maju Pilpres 2024, Refly Harun: Jangan Tutup Peluang Mereka
-
Ini Alasan MK Tolak Gugatan Rizal Ramli soal Ambang Batas Presiden
-
Tok! MK Tolak Gugatan Rizal Ramli soal Ambang Batas Presiden
-
Geger Billboard Banyuwangi "Ahmad Sharoni mimpi jadi Presiden", Siapa Dia?
-
Politikus Nasdem Syahroni Pasang Baliho Mimpi Jadi Presiden, Ini Alasannya
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka