Suara.com - Video rapat terbatas jajaran kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) baru dipublikasi setelah tiga hari pertemuan itu diadakan.
Dalam rapat itu, Jokowi menyebut penerapan PPKM Jawa-Bali tidak efektif dan konsisten.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan, alasan video baru diunggah setelah pihaknya melakukan beberapa pertimbangan.
Salah satunya agar masyarakat perlu tahu kalau Jokowi sebenarnya mengawasi penerapan PPKM Jawa-Bali sejak 11 Januari lalu.
Video itu diunggah pada Minggu (31/1/2021). Padahal, rapat tersebut digelar pada Jumat (28/1/2021).
"Karena kami melihat bahwa masyarakat perlu tahu bahwa dalam penanganan Covid ini, Bapak Presiden memperhatikan betul pelaksanaan di lapangan," ujar Bey kepada wartawan, Minggu (31/1/2021).
Menurut Bey, Jokowi memperhatikan soal data-data penerapan PPKM selama ini dari segi ekonomi dan penanganan kesehatan.
Berdasarkan data itu, disimpulkan PPKM selama ini tidak efektif.
"Arahan Bapak Presiden tegas bahwa implementasi PPKM sangat lemah dan tidak konsisten," jelasnya.
Baca Juga: Sebut PPKM Tak Efektif dan Konsisten, Jokowi Minta Cara yang Lebih Praktis
Selain itu Jokowi juga mengarahkan jajarannya yang hadir agar membuat kebijakan lebih praktis dan efektif.
Dia ingin agar ke depannya ada cara yang paling efisien menangani kemerosotan ekonomi dan pencegahan penularan Covid-19.
"Jadi atas pertimbangan di atas dan juga setelah kami pelajari, kami baru rilis hari ini," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono Menikah, Semangat Tepuk Sakinah Disaksikan Jokowi
-
Kejagung Buru Terpidana Pencemaran Nama Baik JK, Silfester Matutina Sulit Ditemukan
-
Kejagung Kesulitan Seret Relawan Jokowi Pemfitnah JK ke Penjara: Sudah Dicari-cari, Belum Ketemu
-
Suka Metal dan 'Kerja Kerja Kerja', 4 Kemiripan Calon PM Jepang Sanae Takaichi dengan Jokowi
-
Tak Ada Larangan, Gibran Justru Bersyukur Roy Suryo dkk Ziarah ke Kuburan Keluarga Jokowi, Mengapa?
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Buntut Ribuan Siswa Keracunan, Kemenkes Terbitkan Aturan Baru Keamanan Pangan untuk Program MBG
-
KPK Periksa Eks Dirjen Kemnaker yang Diduga Terima Uang Pemerasan Rp50 Juta per Minggu
-
Siap Ngadu ke DPR, Wanita Ini Desak KPK Kembalikan Aset: Itu Warisan Orang Tua Saya!
-
Babak Baru Kasus Arya Daru: Polisi Siap 'Buka Kartu', Keluarga Bawa Data Tandingan Pekan Depan
-
Kejagung Kesulitan Seret Relawan Jokowi Pemfitnah JK ke Penjara: Sudah Dicari-cari, Belum Ketemu
-
Infrastruktur Rampung, Pasokan Listrik 30 Juta VA Siap Genjot Produksi Tambang Emas di Gorontalo
-
Efek Domino Kasus Nadiem: Kejagung Konfirmasi Ada Pihak yang Mulai Kembalikan 'Uang Haram'
-
Jaga Stabilitas Rupiah, BNI Dukung Ekspansi QRIS Lintas Negara
-
Kejagung Sita 6 Aset Baru Eks Dirut Sritex Senilai Lebih dari Rp 20 Miliar
-
Syarat dan Cara Daftar Magang Nasional 2025 Digaji UMP, Pembukaan 15 Oktober