Suara.com - Sebuah laporan tentang wanita Uighur yang diperkosa dan disiksa secara sistematis di kamp pendidikan China dirilis oleh BBC Rabu (03/02).
Menyadur kantor berita yang sama pada hari in, Kamis (04/02) Amerika Serikat telah menuntut konsekuensi serius atas laporan itu.
Departemen luar negeri AS mengatakan pihaknya sangat terganggu oleh kekejaman yang dilaporkan BBC berdasarkan wawancara dengan mantan tahanan dan seorang penjaga.
"Kami sangat terganggu oleh laporan, termasuk kesaksian langsung, pemerkosaan sistematis dan pelecehan seksual terhadap wanita di kamp-kamp interniran untuk etnis Uighur dan Muslim lainnya di Xinjiang".
"Kekejaman ini mengejutkan hati nurani dan harus dihadapi dengan konsekuensi serius."
Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne juga mengomentari laporan itu, dengan mengatakan PBB harus diberi akses segera ke kawasan itu.
"Kami menganggap transparansi menjadi yang paling penting dan terus mendesak China untuk mengizinkan pengamat internasional, termasuk Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet, untuk diberikan akses langsung, bermakna dan tanpa batas ke Xinjiang pada kesempatan paling awal," katanya.
Sementara itu, kelompok HAM mengatakan pemerintah China telah mencabut kebebasan beragama dan kebebasan lainnya dari orang Uighur secara bertahap.
Aksi ini memuncak pada sistem pengawasan massal, penahanan, indoktrinasi, dan bahkan sterilisasi paksa yang menindas.
Baca Juga: Bukti Baru Etnis Uighur Kerja Paksa di Ladang Kapas Xinjiang, China
Namun pada hari Rabu, juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin menuduh BBC membuat laporan palsu yang sepenuhnya tanpa dasar faktual.
Selama ini China secara konsisten membantah tuduhan pelanggaran HAM di Xinjiang dan mengatakan kamp-kamp itu bukanlah tempat penahanan, melainkan pusat pendidikan dan pelatihan kejuruan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
Terkini
-
Bukan Takdir, Konten Kerator Ini Bongkar Dugaan Kelalaian Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny
-
Makin Panas! Yai Mim Laporkan Pembakaran Sajadah, 7 Orang Terseret Termasuk RT dan RW
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Komisi IX DPR Gelar Rapat Tertutup Bareng Kemenaker Hari Ini, Bahas Apa?
-
Apa itu Etanol yang Mau Dicampurkan ke BBM oleh Pemerintah?
-
Sekolah Internasional NJIS Turut Diteror Bom, Pelaku Minta Tebusan USD 30 Ribu Via Kripto
-
Dicap Cacat Bawaan, Subhan Palal Penggugat Ijazah Bongkar 4 Unsur Gibran Melawan Hukum!
-
Sidang Praperadilan Nadiem Makarim Kembali Digelar, Kejagung Hadirkan Ahli Hukum dan Bawa Bukti Ini
-
KY 'Bedah' Vonis 1.631 Halaman Putusan Tom Lembong, Nasib Hakim di Ujung Tanduk?
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 8 Oktober 2025: Waspada Hujan & Suhu Panas di Indonesia