Suara.com - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Golkar, Dave Laksono, turut memberikan tanggapan soal fenomena netizen Malaysia yang membanjiri kolom komentar unggahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin. Menurutnya, perlakuan netizen Malaysia salah alamat.
"Ya jelas lah salah alamat. Kan urusan dalam negeri," kata Dave saat dihubungi Suara.com, Sabtu (6/2/2021).
Dave mengatakan, seharusnya nada protes tersebut disampaikan melalui forum internal yang lebih resmi. Ia menyarankan pihak Indonesia tak perlu ambil pusing untuk ikut campur.
"Kita tidak perlu mencampuri hal tersebut. Tapi kan yang resmi menjabat sebagai kepala pemerintahan Malaysia kan Tan Sri, jadi dia lah yang kita akui," tuturnya.
Sebelumnya pertemuan antara PM Malaysia Yassin - Presiden Jokowi itu sejatinya membahas berbagai hal, termasuk isu kudeta serta kembalinya junta militer di Myanmar.
Potret pertemuan kedua petinggi negara itu salah satunya diunggah langsung oleh akun resmi Facebook Presiden Jokowi, Sabtu (6/2/2021).
Foto yang diunggah mengabadikan momen Presiden Jokowi mengenakan setelas jas bewarna biru. Sementara Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin yang memakai jas hitam, berdiri di sampingnya. Keduanya tampak berjalan menuju salah satu ruangan di Istana Merdeka.
"Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin berkunjung ke Indonesia hari ini. Dan sebagai negara serumpun yang bertetangga dekat, saya meyambut baik kedatangan PM Muhyiddin. Apalagi Malaysia salah satu mitra penting Indonesia di bidang perdagangan, investasi, pariwisata, dan sosial budaya," tulis akun Jokowi seperti dikutip Suara.com.
Jokowi menyebut pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin membahas berbagai hal baik isu bilateral seperti perlindungan WNI di Malaysia sampai isu kawasan.
Baca Juga: Facebook Jokowi Diserbu Warganet Malaysia: Pak Joko, Ambil Saja PM Yassin
Dalam unggahan terpisah tetapi masih soal pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin, Jokowi mengatakan perkembangan politik di Myanmar tak luput dibahas.
"Kita berharap perbedaan politik yang terjadi di Myanmar dapat diselesaikan sesuai hukum yang berlaku. Seperti kata PM Muhyiddin, "kerusuhan politik di Myanmar dikhawatirkan dapat mempengaruhi perdamaian dan stabilitas di kawasan," ujar Jokowi.
"Kami meminta dua menteri luar negeri untuk berbicara dengan Chair ASEAN dan menjajaki dilakukannya pertemuan khusus menteri luar negeri ASEAN mengenai perkembangan Myanmar," lanjutnya.
Kedua unggahan Presiden Jokowi diserbu oleh berbagai komentar. Di antaranya dari warganet yang diduga berasal dari Malaysia.
Warganet negeri jiran tersebut bukan terfokus pada materi yang disampaikan Jokowi. Mereka malah ramai menyerbu dan mengkritik Perdana Menteri Yassin.
Menurut warganet negeri tetangga itu, PM Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin tidak bisa bekerja secara baik.
Berita Terkait
-
Facebook Jokowi Diserbu Warganet Malaysia: Pak Joko, Ambil Saja PM Yassin
-
Akun Facebok Jokowi Diserang Netizen Malaysia: Hati-hati Jabatan Direbut
-
TOK! Jokowi Putuskan PPKM Berskala Mikro Mulai 9 Febuari
-
Jokowi Tak Balas Surat AHY, Demokrat: Bikin Teka-teki Kudeta Masih Tersisa
-
Jokowi Perintahkan Jakarta Lockdown saat Libur Imlek adalah Hoaks
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Dana Transfer Pusat Dipotong Rp15 T, Pramono Anung Minta Anak Buahnya Jangan Ngeluh
-
Mekarkan Kelurahan Kapuk Jadi Tiga, Kebijakan Pramono Disambut Baik Warga
-
Copot Arief Prasetyo, Prabowo Dikabarkan Angkat Mentan Amran jadi Kepala Bapanas
-
Solusi Macet Jakarta Utara! LRT Jakarta Bakal Tembus JIS hingga PIK 2, Simak Rutenya
-
Buntut Ribuan Siswa Keracunan, Kemenkes Terbitkan Aturan Baru Keamanan Pangan untuk Program MBG
-
KPK Periksa Eks Dirjen Kemnaker yang Diduga Terima Uang Pemerasan Rp50 Juta per Minggu
-
Siap Ngadu ke DPR, Wanita Ini Desak KPK Kembalikan Aset: Itu Warisan Orang Tua Saya!
-
Babak Baru Kasus Arya Daru: Polisi Siap 'Buka Kartu', Keluarga Bawa Data Tandingan Pekan Depan
-
Kejagung Kesulitan Seret Relawan Jokowi Pemfitnah JK ke Penjara: Sudah Dicari-cari, Belum Ketemu
-
Infrastruktur Rampung, Pasokan Listrik 30 Juta VA Siap Genjot Produksi Tambang Emas di Gorontalo