Suara.com - Komisi IX DPR mengusulkan kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin agar insentif tidak hanya diberikan kepada tenaga medis, namun juga harus mencakup kepada beragam profesi yang meliputinya yang turut andil dalam garda terdepan penanganan pandemi Covid-19.
Anggota Komisi IX Nabil Harun mengatakan tindakan Kementerian Kesehatan yang berhasil mempertahankan keberadaan insentif untuk nakes sudah bagus, tetapi akan menjadi lebih bagus apabila insentif dapat dikembangkan kepada profesi lainnya.
"Di lapangan ada tenaga kebersihan, yang memandikan jenazah, dan petugas lain-lain di rumah sakit yang tidak masuk kategori nakes dan mereka juga rentan terpapar. Security, itu kemarin saya ngobrol dengan salah satu security di rumah sakit dia baru sembuh dari Covid-19," kata Nabil kepada Menkes dalam rapat kerja, Selasa (9/2/2021).
Nabil menyadari insentif bagi sejumlah profesi di atas memamg tidak ada karena tidak adanya petunjuk teknis atau juknis dari Kementerian Keuangan. Karena itu, Nabil meminta kepada Menkes Budi agar insentif untuk sejumlah profesi lainnya dimasukan dalam juknis.
"Karena juknis sedang disusun, bagaimana supaya mereka mendapatkan insentif, berapapun nilainya karena ini bentuk perhatian negara kepada mereka," ujar Nabil.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua Komisi IX Anshori. Ia mengusulkan profesi lain turut masuk, di luar profesi nakes yang memang sudah ada juknis.
"Jangan hanya disurat itu saja, ada tukang gali kubur, bisa saja yang memandikan, itu tolong diperhatikan lah selain yang disebut dalam juknis itu," ujar Anshori.
Wakil Ketua Komisi IX Charles Honoris, yang memimpin jalannya rapat kerja sepakat dengan usulan insentif tersebut.
Ia memandang masih banyak profesi lain yang menjadi garda terdepan penanganan Covid-19 selain nakes, yang memang butuh perhatian dan bantuan dari pemerintah.
Baca Juga: DPR Harap Pers Terus Kawal Penegakan Hukum
"Saya rasa itu masukan sangat baik pak menteri karena tahu frontline itu bukan hanya tenaga kesehatan, tetapi banyak sekali masyarakat kita yang menjadi frontline yabg beresiko terpapar dan bahkan meninggal," kata Charles.
Menanggapi hal itu, Menkes Budi mengatakan akan menerima usulan Komisi IX. Namun ia mengaku belum bisa menjanjikan usulan tersebut dapar terealisasi.
"Jadi memang kami akan masukan, tadi baru di-update ada view dari Kemenkeu, jadi mumpung lagi pembicaraan kami akan sampaikan aspirasi. Belum janji ya pak tapi akan kami masukan," kata Budi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara