Suara.com - Rumah Detensi Imigrasi Makassar memindahkan empat pengungsi atau pencari suaka politik dari Timur Tengah ke Jakarta setelah berada di Makassar, Sulawesi Selatan.
Kepala Seksi Registrasi, Administrasi dan Pelaporan Rudenim Makassar, Rita, mengatakan pemindahan keempat pengungsi atas permohonan dari pimpinan Internasional Organization for Migration.
"Ada permohonan dari IOM untuk pemindahan keempat pengungsi itu untuk mempermudah proses resettlement ke negara ketiga," ujarnya.
Ia menjelaskan, resettlement adalah penempatan baru tetap terutama bagi pengungsi terluka, ke negara ketiga yang mau menerima.
Empat pengungsi, yakni Syed Muntazir Hussain (34) asal Pakistan, Abbas Ali (45) Pakistan, Hussain Ali Sadaqat (45) asal Afghanistan dan Dhia Eddin Abo Alhija’a (28) asal Palestina.
Rita mengatakan, pemindahan dilakukan setelah Direktur Jenderal Imigrasi melalui Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kemenkumham telah menyetujui proses tersebut.
"Kami ajukan proses pemindahan itu setelah adanya permohonan dari IOM. Begitu prosesnya selesai di pusat, langsung kami terbangkan ke Jakarta," katanya.
Rita menambahkan, pemindahan keempat pengungsi tersebut ke Jakarta dalam rangka pemeriksaan kesehatan, wawancara dan menyiapkan berbagai kelengkapan persyaratan lainnya untuk kepentingan resettlement.
Setelah pemindahan tersebut, pihaknya saat ini masih menampung 1.682 pengungsi asal luar negeri yang tersebar di 20 tempat penampungan di Makassar. Semua pengungsi ini juga menunggu proses resettlement. [Antara]
Baca Juga: Dua Positif Covid-19, Puluhan WNA Pencari Suaka Tes Swab, Balita Histeris
Berita Terkait
-
Uston Nawawi Waspadai Tren Positif PSM Makassar, Persebaya Fokus Akhiri Paceklik Kemenangan
-
Tanpa Ribet Sekali Klik! Berikut Link Streaming Persis Solo vs PSM Makassar Malam Ini
-
Sesaat Lagi Kick Off! PSM Makassar Siap Bikin Malu Persis Solo di Manahan
-
Hasto PDIP Beri 'Wejangan' ke Anak Muda di Makassar: Jangan Mudah Dikooptasi
-
Ambisi Alex Tanque Pertahankan Performa Hattrick Saat Tantang Persis Solo
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing
-
Pesan Menag Nasaruddin di Hakordia 2025: ASN Kemenag Ibarat Air Putih, Tercemar Sedikit Rusak Semua
-
Bela Laras Faizati, 4 Sosok Ini Ajukan Diri Jadi Amicus Ciriae: Unggahan Empati Bukan Kejahatan!
-
Mendagri Instruksikan Pemda Evaluasi Kelayakan Bangunan Gedung Bertingkat
-
Kader Jadi Tersangka KPK, Golkar Tak Mau Gegabah: Tunggu Status Terdakwa Dulu
-
Mendagri Ingatkan Pemda Siaga Hadapi Nataru dan Potensi Bencana
-
Greenpeace Sebut 2025 Tahun Kelam, Krisis Ekologis Berjalan Iringan dengan Represi Aparat
-
Adu Nyali di Kalibata: Mata Elang Tewas Dihajar Kelompok Bermobil Saat Beraksi, Satu Kritis
-
Gerak Cepat! BGN Turun Tangan Lakukan Penanganan Penuh Insiden Mobil SPPG di SDN Kalibaru 01
-
Mahfud MD Soroti Rapat Pleno PBNU: Penunjukan Pj Ketua Umum Berisiko Picu Dualisme