Suara.com - Pria 43 tahun itu terlebih dahulu membunuh korban, setelah dipastikan meninggal, korban kemudian disetubuhi
Kematian tak wajar seorang perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai tukang sayur menggegerkan warga di Cikande, Kabupaten Serang, Banten. Korban tak hanya tewas karena dibunuh, ia juga sempat diperkosa saat kondisinya sudah meninggal dunia oleh pelaku.
Pelaku pembunuhan sekaligus pemerkosaan tukang sayur bernisial MA (43) di Cikande, Serang, oleh kepolisian diduga memiliki kelainan seksual.
Hal itu diketahui dari pengakuan pelaku kepada Tim Resmob Polres Serang. Ia mengaku sering mengintip perempuan mandi dan mengoleksi banyak celana dalam yang ia curi dari berbagai tempat.
Pelaku berhasil diringkus polisi di tempat persembunyiannya bersama puluhan celana dalam perempuan. Celana dalam tersebut digunakan tersangka untuk berfantasi seks dan masturbasi di gubuk persembunyiannya.
“Makanya kami akan dalami kondisi psikologis tersangka karena kami temukan puluhan celana dalam perempuan,” kata Kapolres Serang AKBP Mariyono kepada awak media, Jumat (12/2/2021).
Diketahui, sebelum melakukan aksinya, Aris mengaku pesta miras bersama enam orang kawannya. Dalam kondisi mabuk, ia melihat korban yang merupakan tukang sayur tengah melintas.
Karena jalan yang rusak, korban berjalan perlahan. Saat itulah pelaku mencegat dan menghentikan korban.
“Korban sebelumnya memohon agar dilepaskan, karena punya banyak anak. Tapi tersangka terus mencekik korban hingga lima kali. Motor korban disembunyikan ke semak-semak,” kata Mariyono, melansir Bantennews (jaringan Suara.com).
Baca Juga: Pemerkosa Mayat Tukang Sayur Cikande Koleksi Celana Dalam Bekas Wanita
Usai memastikan korban meninggal dunia, pelaku kemudian memperkosa jasad korban yang sudah tak bernyawa. Usai memuaskan nafsunya, pelaku kembali ke gubuk tempat ia pesta miras.
Tim Resmob Polres Serang yang menerima laporan warga langsung bergerak cepat memburu tersangka. Dari lebih 30 gubuk yang ada di lokasi, polisi kemudian mendapati tersangka tengah bersembunyi di salah satu gubuk.
Sempat berusaha kabur dari petugas, polisi lantas menembakkan dua timah panas ke kakinya untuk menghentikan pelaku.
Berita Terkait
-
Pemerkosa Mayat Tukang Sayur Cikande Koleksi Celana Dalam Bekas Wanita
-
Pembunuh Terapis Mojokerto Masih Buron, Begini Sketsa Wajah Pelaku
-
Wanita Dibunuh Pemuda Mabuk saat Lewat Kandang Sapi, Mayatnya Diperkosa
-
Tukang Sayur Cikande Perkosa Mayat karena Mabuk Berat Sampai Birahi
-
Biadab! Tukang Sayur Cikande Perkosa Mayat Perempuan setelah Dibunuh
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional