Suara.com - Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengatakan harus ada peningkatan nilai, norma dan etika terhadap para anggota kepolisian, sebagai upaya pencegahan mereka dari iming-iming para bandara narkoba.
Hal itu dikatakan Sahroni menanggapi Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto yang meminta ada pengawasan ketat terhadap anggota polisi di Direktorat Narkoba. Sebabnya, anggota polisi yang bertugas di bidang tersebut rawan dibeli mafia untuk dijadikam sindikat.
Menurutnya, pencegahan dari sisi kesejahteraan juga perlu dilakukan, namun bukan menjadi yang utama.
Sahroni menilai hal utama ialah kepribadian para anggota polisi yang jujur. Sehingga menjadi modal utama menolak segala tawaran dari mafia meski dengan nominal besar.
"Kesejahteraan pada pokoknya sama besar kecil itu normatif saja yang penting punya norma-norma saja. (Kesejahteraan) tidak ada pengaruhnya, yang penting norma orangnya saja yang paling utama," kata Sahroni kepada Suara.com, Senin (22/2/2021).
Selain itu, menurut Sahroni yang perlu ditekankan saat ini ialah sisi pengawasan di internal. Di mana belakangan Polri menggalakan tes urine menyusul kasus keterlibatan anggota polisi, yakni bekas Kapolsek Astanaanyar Kompol Yuni yang positif narkoba.
"Pengawasan internal kan sudah ada Propam, Kapolri keluarkan telegram untuk semua anggota dites urine. Itu sudah sangat bagus untuk mencegah hal-hal yamg tidak baik oleh oknum," kata Sahroni.
Banyak Godaan
Sebelumnya, Benny Mamoto mengatakan perlu pengawasan khusus terhadap para anggota kepolisian yang menangani kasus di bidang narkoba atau Direktorat Narkoba. Sebabnya, anggota kepolisian di direktorat tersebut berpotensial digoda oleh para mafia.
Baca Juga: Terciduk Pesta Narkoba, Dari Mana Sabu yang Dikonsumsi Kompol Yuni?
Benny berujar, bahkan cara berpikir para sindikat narkoba sudah tidak normal. Sampai-sampai mereka tidak lagi mempan dan takut dengan ancaman hukuman mati maupun tembak mati.
Adapun hal itu disampaikan Benny seiring ditangkapnya bekas Kapolsek Astanaannyar Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi yang tengah pesta narkoba dengan 11 anggotanya.
"Jadi dalam konteks ini memang perlu pengawasan yang ketat, khususnya jajaran Direktorat Narkoba karena di sana banyak godaan, lengah sedikit bisa terekrut sindikat," kata Benny dalam diskusi daring, Minggu (21/2/2021).
Benny mengatakan cara kerja mafka narkoba saat ini memang mengincar aparat untuk direkrut menjadi bagian daei sindikat. Para aparat yang mudah tergoda kemudian diiming-imingi uang dengan nominal besar.
"Iming-iming uang banyak sekali ketika kita berhasil digalang menjadi bagian sindikat , ya sudah siap-siap saja menerima uang masuk yang jumlahnya signifikan. Ini cara kerja sindikat. Di luar negeri juga demikian, kartel-kartel bisa eksis karena dia bisa menggandeng oknum-oknum aparat yang bisa dibeli," kata Benny.
Senada dengan Benny, mantan Ketua KPK Agus Rahardjo juga berpendapat demikian.
Berita Terkait
-
Selat Malaka: Jalur Tikus Narkoba dari Malaysia ke Indonesia
-
7 Fakta Pablo Escobar, Tokoh Utama Film Narcos yang Jadi Inspirasi Pembunuhan Mahasiswa UI
-
Keluarga Sebut-sebut Mafia Narkoba Di Balik Tewasnya AKBP Buddy: Dia Rohaniawan Gereja
-
Keluarga Tak Yakin AKBP Buddy Alfrits Tewas Bunuh Diri, Curiga Ada Permainan Besar Mafia Narkoba
-
Segini Harta Kekayaan El Chapo Mafia Narkoba yang Anaknya Buat Heboh Meksiko
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!
-
Broker 'Hantu' Korupsi Petral Terkuak, KPK: Modus Ini Bikin Harga Minyak Impor Jadi Mahal
-
Tepis Kekhawatiran Publik, Menteri HAM Klaim 80 Persen Revisi KUHAP Lindungi HAM