Suara.com - Gerakan Sedekah Pangan Nasional yang diiniasi organisasi Aksi Cepat Tanggap bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan masyakarat yang tengah kesusahan di masa pandemi.
"Kenapa Sedekah Pangan? Karena pangan itu adalah kehidupan. Nggak ada kehidupan tanpa pangan. Orang boleh punya apapun selain pangan, masih punya kesempatan hidup, tetapi kalau orang nggak punya pangan selesai," Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin mengatakan di acara peluncuran Gerakan Sedekah Pangan Nasional di Wakaf Distribution Center, Desa Kranggan, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Selasa (23/2/2021).
Saat ini yang paling ditakutkan para ahli di dunia bukanlah bencana, seperti banjir, gunung meletus, namun global warming. Global warning dapat mengakibatkan cadangan air di dunia habis.
"Oleh karena itu yang paling ditakuti oleh para ahli di dunia bukan gempa bumi, bukan puting beliung, bukan banjir bukan gunung meletus tapi global warming pemanasan global yang akan menyebabkan cadangan air di dunia habis seperti hari ini dicemaskan oleh penduduk Afrika ketika Gunung Kilimanjaro di Afrika sudah mulai berkurang," kata Ahyudin.
Presiden ACT Ibnu Khajar menambahkan, "Kami ingin berkontribusi memberitahukan kepada saudara kami yang saat ini sedang susah, saudara kami yang sedang susah di mana-mana, Jangan sedih, kami mewakili umat ini tetap akan bersama mereka. Bantuan bantuan logistik pangan kami akan terus diantarkan."
Distribusi Gerakan Sedekah Pangan Nasional diberikan melalui tiga cara.
Pertama, menggerakkan semua relawan -relawan ACT untuk layanan langsung food truck atau dimasak sehingga langsung diberikan kepada masyakarat-masyakarat yang membutuhkan.
Kedua, rice truck yang langsung diantar dengan armada-armada.
"Ketiga kita gunakan mereka untuk menelpon (ACT), Humanity care line akan mendistrubusikan. Apa yang kita ikhtiarkan program-program ini akan digerakan semua relawan-relawan kita," kata Ibnu.
Baca Juga: Pembina ACT: Obat untuk Penyakit Bangsa Adalah Sedekah
Program Gerakan Sedekah Pangan Nasional diharapkan tidak hanya di Pulau Jawa, namun di semua wilayah Indonesia.
"Pasca kami aktivasi beberapa bulan kemarin aja kami saksikan Bagaimana kemudian 24 jam telepon masuk luar biasa. Kami melihat kalau ini dilakukan kami perlu mereplika program ini hadir di semua wilayah Indonesia," tuturnya
Dalam acara peluncuran, ACT mendistribusikan 100 ribu ton beras dan satu juta air minum wakaf di Jawa Barat, Banten, dan Jakarta.
Berita Terkait
-
Pengamat Ungkap Untung-Rugi Jika Bulog dan Bapanas Disatukan
-
Stabilkan Harga Jelang Nataru, Pemprov DKI Kirim 15 Ton Pangan ke Kepulauan Seribu
-
Harga Pangan Nasional Melemah, Cabai hingga Beras Kompak Turun
-
Harga Bawang dan Kebutuhan Dapur Naik, Minyak Goreng Tembus Rp22 Ribu per Liter
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global