Suara.com - Polri menyebut keluarga korban Sriwijaya Air SJ182 sudah memaklumi apabila sanak saudara mereka ada yang belum teridentifikasi.
Untuk diketahui, ada tiga korban yang belum berhasil dikenali, sementara Tim DVI Rumah Sakit Polri sudah menghentikan proses identifikasi.
"Yang belum teridentifikasi kami beri tahu dan keluarga pun memaklumi," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigien Rusdi Hartono di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (2/3/2021).
Rusdi mengatakan, Tim DVI sudah berupaya maksimal melakukan proses identifikasi korban. Pihaknya sejauh ini hanya bisa mengidentifikasi sebanyak 59 korban dari jumlah manifest 62.
"Karena inilah tugas maksimal yang bisa dilakukan Tim DVI. Pada tanggal 2 Maret ini kita berhasil 59 yang teridentifikasi lebih kurang 95 persen," ungkapnya.
Lebih lanjut, Rusdi memastikan seluruh keluarga korban atau ahli waris akan dipenuhi santunannya. Semua menurutnya pasti akan dipenuhi.
"Saya rasa dapat hak semua itu. Saya rasa sudah dapat hak semua itu tadi sudah dijelaskan oleh pihak manajemen Sriwijaya, bahwa Sriwijaya pun akan memberikan hak-hak daripada korban ini. Saya rasa akan diberikan," tandasnya.
Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada Sabtu (9/1/2021).
Baca Juga: Satu Korban Sriwijaya Air SJ 182 Teridentifikasi Lagi, Ini Identitasnya
Pesawat bernomor registrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 itu sempat hilang kontak setelah take off dari Bandara Sukarno Hatta pada pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB.
SJ-182 hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Berita Terkait
-
Satu Korban Sriwijaya Air SJ 182 Teridentifikasi Lagi, Ini Identitasnya
-
KNKT Bongkar Kerusakan Penyebab Sriwijaya Air SJ182 Jatuh dan Hancur
-
KNKT: Sriwijaya Air SJ 182 Tak Lewati Awan Berbahaya Timbulkan Turbulensi
-
Laporan Lengkap Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182: Pilot Sempat Minta Ganti Arah
-
Investigasi Sriwijaya Air SJ182 Jatuh: Autopilot dan Autothrottle Tak Aktif
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Nadiem Makarim Muncul Usai Operasi: Siap Hadapi Kasus Korupsi, Minta Doa dari Guru dan Ojol
-
Keok, Nadiem Makarim Pasrah Gugatan Praperadilan Ditolak Hakim: Saya Terima Hasilnya!
-
Cak Imin Bela Rencana Bangun Ponpes Al Khoziny Pakai APBN: Yang Kritik, Apa Solusinya?
-
Siswa SMAN 1 Cimarga Mogok Belajar Protes Kepsek, FSGI: Pendisiplinan Tak Boleh dengan Kekerasan
-
Modal Nyamar Staf DPR, Pria Ini Tipu Telak Korban Modus Syarat Masuk Polisi: Duit Rp750 Juta Raib!
-
Ultimatum Chairul Tanjung, Tokoh NU Gus Nadir Ngamuk soal Program Xpose Trans7: Fitnah, Hina Kiai!
-
Anak Pengusaha Didakwa Korupsi Rp 3 Triliun dalam Skema Perdagangan Minyak Mentah
-
Bertemu Ahmad Sahroni di Plaza Senayan, Waketum PSI Bro Ron: Beliau Dewan Penasihat
-
5 Fakta Kunci Geger Kepsek SMAN 1 Cimarga Tampar Siswa Merokok di Sekolah Berujung Laporan Polisi
-
Mau Terbitkan Obligasi untuk Cari Pemasukan Tambahan, Pemprov DKI Tunggu Restu Pusat