Suara.com - Seorang anak perempuan yang diculik dari sebuah sekolah menengah di Nigeria mengatakan dia tetap ingin kembali ke sekolah jika situasinya memungkinkan, meskipun telah melalui pengalaman yang berat dan mengerikan.
Saat berbicara dengan BBC Hausa, gadis yang identitasnya kami rahasiakan karena alasan keamanan, menceritakan ketakutannya saat orang-orang bersenjata menangkap 279 siswi di negara bagian Zamfara dan menggiring mereka ke hutan.
"Saya benar-benar ingin kembali ke sekolah karena saya menginginkan masa depan yang cerah ... tetapi kami butuh pemerintah untuk menjaga sekolah kami sehingga saya bisa berani untuk kembali [bersekolah]," ujarnya.
Dia menceritakan ledakan keras dan suara tembakan yang membangunkan mereka sekitar pukul 01:00 pada Jumat (26/02) lalu, ketika sekelompok orang bersenjata masuk ke asramanya, dan mengejutkan banyak siswa.
"Kami mengira guru kami yang membangunkan kami untuk salat Subuh.
"Kemudian ada tembakan saat orang-orang masuk ke asrama - saat itu kami semua berteriak," katanya.
- Ratusan siswa Nigeria yang diculik 'telah dibebaskan', Boko Haram klaim pelakunya
- Mengapa para 'isteri' Boko Haram yang dibebaskan justru kembali ke penculik mereka
- Para siswi yang diculik Boko haram bertemu Presiden Buhari
Para pria itu kemudian mengancam akan menembak siapa pun yang terus berteriak dan membuat anak-anak perempuan itu semakin ketakutan.
Semua siswi kemudian dibawa ke satu tempat pertemuan dan diminta untuk menunjukkan asrama lain oleh para penculik mereka.
"Beberapa dari mereka bersama kami sementara yang lain pergi ke asrama-asrama dan membawa siswi lainnya. Kemudian mereka memerintahkan kami keluar dari sekolah, menembak ke udara, dan menggiring kami ke hutan di belakang sekolah," katanya.
Baca Juga: Ratusan Murid yang Diculik Kelompok Bersenjata Dibebaskan
Banyak dari siswi perempuan itu tidak memakai sepatu saat mereka berjalan bermil-mil di antara semak berduri di hutan, beberapa anak hanya mengenakan pakaian tidur, sementara satu orang berhasil menarik sprei tempat tidurnya saat beranjak dari asrama.
Sprei itu kemudian menyelamatkan salah satu rekannya dari cuaca yang dingin.
Semua 279 gadis yang diculik oleh pria bersenjata yang menyerang Sekolah Menengah Perempuan Negeri di Jangebe sekarang telah dibebaskan.
Namun, gadis-gadis yang sekarang telah kembali ke rumah masing-masing itu mengalami trauma lebih lanjut pada hari Rabu (03/03) ketika angkatan bersenjata dilaporkan melepaskan tembakan saat mereka dipersatukan kembali dengan orang tua mereka.
Setidaknya tiga orang dilaporkan tertembak pada upacara penyerahan resmi itu, tetapi tidak jelas apakah ada korban jiwa.
'Mereka menyembunyikan kami di dalam gua'
Setelah berjalan bermil-mil dalam kegelapan hutan, gadis-gadis itu dipaksa oleh para penculik mereka untuk tidur di dalam gua.
"Kami melakukan perjalanan setidaknya selama 12 jam ... pada saat kami tiba di kamp mereka, kami sangat lelah.
"Mereka membagi kami menjadi dua kelompok. Ada dua pohon besar dengan gua-gua lebar di dekat aliran air, dan mereka meminta setiap kelompok untuk masuk ke dalam gua.
"Gua itu terlalu kecil untuk setiap kelompok, tapi begitulah cara kami bertahan," katanya.
Dia mengatakan bahwa tidak semua anak sanggup mengikuti perjalanan itu.
"Mereka tidak datang dengan membawa kendaraan, tetapi ketika kami sampai di sebuah gunung besar dan mereka menyadari sebagian besar dari kami lelah dan tidak dapat melanjutkan perjalanan, mereka memanggil agar dibawakan sepeda motor.
"Mereka yang kelebihan berat badan atau lemah diizinkan naik sepeda motor, tetapi sebelumnya mereka dicambuk oleh para pria itu," katanya.
Di kamp, gadis-gadis itu dipaksa memasak makanan mereka sendiri dan para penculiknya mengantar mereka ke sungai untuk mengisi jerigen dengan air.
Makanannya adalah nasi, kacang-kacangan, dan tepung jagung guinea yang mereka makan bersama, makanan yang sama, dua kali sehari.
- Ratusan siswa Nigeria yang diculik 'telah dibebaskan', Boko Haram klaim pelakunya
- Mengapa para 'isteri' Boko Haram yang dibebaskan justru kembali ke penculik mereka
- Para siswi yang diculik Boko haram bertemu Presiden Buhari
Gadis itu mengatakan penculik mereka hanya berbicara dalam bahasa Fulfulde, bahasa yang digunakan oleh orang-orang Fulani di Nigeria utara.
Dia tidak mengerti bahasanya tapi beberapa temannya menguasai bahasa tersebut menerjemahkan untuk yang lain.
'Kami berteriak dalam kebahagiaan'
Pada suatu kesempatan, mereka mendengar para penculik mengatakan bahwa para siswi tidak akan selamat jika pemerintah tidak membayar uang tebusan.
Gubernur negara bagian Zamfara mengatakan tidak ada uang tebusan yang dibayarkan untuk membebaskan gadis-gadis itu, tetapi dia telah bernegosiasi melalui bandit-bandit lainnya yang telah bertobat.
Cara negosiasi tidak berarti apa-apa bagi para anak perempuan itu, yang terkejut pada hari mereka dibebaskan.
"Mereka tidak memberi tahu kami bahwa kami akan pulang hari itu. Setelah matahari terbenam seusai makan malam, mereka meminta kami untuk pindah.
"Kami mengira mereka mengubah lokasi kami dan setelah berjalan lama, beberapa dari kami mulai mengeluh," katanya.
Mereka kemudian diteriaki oleh orang-orang yang mengungkapkan kepada mereka bahwa mereka akan pulang.
"Kami mulai berteriak dalam kebahagiaan tetapi mereka menghentikan kami. Setelah perjalanan panjang, mereka berhenti di satu titik dan mengatakan kepada kami untuk lanjut sampai kami bertemu dengan petugas keamanan," katanya.
Berita Terkait
-
Kapal Aktivis Pengangkut Bantuan Diadang Pasukan Israel, Wanda Hamidah: Ini Tindakan Ilegal
-
Choi Siwon Super Junior Tuai Badai Kecaman, Diam soal Gaza tapi Vokal Serang Islam
-
Anak 10 Tahun di Tangerang Diduga Diculik Badut, Keluarga Minta Bantuan Warga
-
Beda Indomie Nigeria dengan Indonesia, Lebih Populer dari Negeri Asal?
-
Sosok Ferry Yanto Hongkiriwang, Mantan Sales Kipas Angin yang Membuat Tegang Polri, TNI dan Jaksa
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Rahayu Saraswati Tetap Wakil Ketua Komisi VII DPR Usai Putusan MKD, Begini Kata Dasco
-
Pengendara Mobil Tewas Tertimpa Pohon Tumbang di Dharmawangsa Raya Saat Hujan Deras
-
Demi Restorasi Lingkungan, KLH Ajak Kawasan Ekowisata di Puncak Tanam Harapan Baru
-
Kejagung Tampik Soal Wakil Wali Kota Bandung Terjaring OTT: Hanya Pemeriksaan!
-
Viral 'Bang Jago' Minta Jatah Rp 5 Ribu di Pasar Tangsel, Polisi Turun Tangan
-
Hari Ini, Prabowo Bertolak ke Korea Selatan untuk KTT APEC 2025
-
Istana Terima Aspirasi Guru Madrasah yang Ingin Diangkat jadi ASN, Keputusan Tunggu Respons Presiden
-
PLN Dukung KESDM Salurkan BPBL Bagi Ratusan Keluarga Prasejahtera di Minahasa
-
BRIN Temukan Mikroplastik di Air Hujan Jakarta, Begini Imbauan Kemenkes
-
Harvey Moeis Ternyata Sudah Dieksekusi Sejak Juli Pasca Putusan Kasasi