Suara.com - Kasus Putri Aisyah, anak berusia 2,5 tahun yang menderita penyakit tumor mata mendapatkan bantuan dari Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Tanjungpinang dengan mengakomodasi pembuatan kartu BPJS Kesehatan. Putri Aisyah anak seorang loper koran dan mereka kesulitan dana untuk mencari pengobatan.
"Pemkot melalui Dinas Kesehatan akan membantu dengan membiayai pengobatan Putri sampai sembuh," kata Wali Kota Tanjungpinang Rahma di Tanjungpiang, Sabtu (13/3/2021).
Pada Jumat (12/3) 2021, Rahma berkunjung ke rumah Putri di Perumahan Bumi Air Raja, Blok G, Nomor 253, setelah kasusnya viral di media sosial.
"Walaupun BPJS baru akan diproses, tetapi pengobatan mata harus segera dilakukan. Pemerintah akan membantu sampai Putri sembuh dari penyakitnya," katanya.
Pemerintah daerah akan membantu melunasi iuran BPJS orang tua Putri yang masih menunggak agar bila sewaktu-waktu sakit dapat dipergunakan.
Dinas Kesehatan langsung membawa Putri ke Klinik Mata Smaco untuk diperiksa.
"Dengan begitu dapat dietahui tindakan apa yang dapat segera dilakukan untuk kesembuhan Putri," kata Rahma.
Putri Aisyah, anak dari pasangan Sukateman dan Andreani, divonis menderita penyakit tumor mata.
Sukateman menjelaskan saat lahir kondisi mata anaknya normal, sama seperti anak-anak pada umumnya.
Baca Juga: Punya Riwayat Idap Tumor Payudara, Begini Cara Kesha Ratuliu Jaga Kesehatan
Namun, beberapa pekan setelahnya terdapat benjolan kecil di sebelah mata kiri Putri. Merasa khawatir, Sukateman sempat membawa dan mengecek anaknya ke RSUD Raja Ahmad Thabib Kepri.
Saat itu, dokter belum dapat mendeteksi benjolan tersebut karena usia Putri yang masih kecil. Dokter hanya memberikan obat tetes untuk mata Putri.
"Sekitar sepekan terakhir ini bengkaknya makin besar, bahkan sudah menutupi bola mata," kata Sukateman.
Pria yang bekerja sebagai loper koran itu sudah berupaya untuk mencarikan pengobatan bagi anaknya. Dokter menyarankan mata Putri harus segera dioperasi.
Akan tetapi, keluarga Sukateman tidak punya biaya ditambah lagi Putri tidak punya kartu BPJS Kesehatan.
Sementara, dana yang dibutuhkan buat operasi mata Putri sekitar Rp18 juta.
Berita Terkait
-
Usai 10 Jam Diperiksa Kasus Surat Tanah, Eks Pj Walkot Tanjungpinang Hasan Nginap di Penjara
-
Rapat Pleno Rekapitulasi Suara di KPU Tanjungpinang Ricuh, Ternyata Gara-gara Ini
-
Cara Kotor Den Yealta, Eks Kepala BP FTZ Tanjungpinang Diduga Terima Fulus Rp 4,4 M Dari Distibutor Rokok
-
Otak-otak Khas Tanjungpinang, Makanan Lezat Dibungkus Daun Kelapa
-
Warga Tanjung Unggat Kepri Curhat ke Polisi Soal Kenakalan Remaja hingga Muncul Buaya
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan
-
Ada dari Bekasi dan Semarang, Tim DVI Identifikasi 7 Jasad Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan
-
Geger Sidang Ijazah Gibran: Tuntutan Rp125 T Bisa Dihapus, Syarat Minta Maaf dan Mundur dari Wapres
-
PHRI: Okupansi Hotel Merosot, Terhentinya Proyek IKN Buat Kaltim Paling Terdampak