Suara.com - Kemelut di tubuh Partai Demokrat menjadi perhatian banyak pihak termasuk eks Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman. Meski bukan termasuk dalam lingkaran partai berlambang mercy itu, tetapi dirinya merasa gerah dengan kisruh yang terjadi.
Munarman menilai, kelanjutan kisruh Partai Demokrat malah semakin humor. Apalagi ia menganggap kalau permasalahan partai itu menjadi bagian dari kehidupan negara yang semakin tidak jelas.
"Gonjang-ganjing Partai Demokrat ini makin lucu, ya. Saya mau kasih komentar publik karena makin hari makin enggak jelas kehidupan di negara ini," kata Munarman kepada Suara.com, Sabtu (13/3/2021).
Secara singkat, ia hanya berpendapat kalau kisruh Partai Demokrat memperlihatkan adu kekuatan antara kekuatan hukum dan kekuasaan.
"Gonjang-ganjing PD akan menjadi ujian bagi konstitusionalisme versus kekuasaan, negara hukum versus negara kekuasaan, rule of law versus rule of power," tuturnya.
Panasnya Partai Demokrat bermula ketika Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkap adanya upaya kudeta terhadap partainya. Ia mendapatkan informasi kalau kader dan mantan kader Demokrat bersatu dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD).
GPK PD disebutnya melakukan upaya adu domba dan menghasut antara pimpinan DPP dengan Ketua DPD dan DPC.
Tidak lama berselang, isu kudeta pun meluas sampai menyangkut pihak eksternal. Nama Kepala Staf Kepresiden (KSP) berhembus tipis sebagai bagian dari upaya kudeta pada saat itu.
Kian memanas, secara mengejutkan Partai Demokrat resmi memecat tujuh kadernya yang dianggap telah terbukti menjadi dalang percobaan melakukan Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD).
Baca Juga: Kemelut Demokrat: Kubu Moeldoko Siap Hadapi Gugatan AHY
Ketujuh orang tersebut adalah Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, Ahmad Yahya dan Marzuki Alie.
Tidak tinggal diam, ketujuh orang tersebut lantas muncul di publik dan menyatakan kekecewaannya. Selain kecewa dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dianggap tidak mampu meningkatkan elektabilitas, mereka juga menolak adanya politik dinasti di dalam tubuh partai.
Puncaknya, mereka nekat menggelar Konferensi Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara untuk mengusung ketua umum yang baru. Nama Moeldoko pun terpilih sebagai Ketum Demokrat Versi KLB.
Keterlibatan Moeldoko itu jelas membuat SBY naik pitam.
"Banyak yang tak percaya, Moeldoko tega, berdarah dingin, melakukan kudeta," kata SBY lewat konferensi pers yang digelar di kediaman pribadi, yakni Cikeas Bogor, Jumat (5/3/2021).
Bukan hanya SBY, AHY juga tidak bisa menahan emosi. Menurutnya, KLB Deli Serdang itu inkonstitusional karena tidak sesuai dengan AD/ART partai.
Berita Terkait
-
Tidak Sesuai SOP, Laporan Pengacara Kubu Moeldoko Tak Diterima Polda Metro
-
Kemelut Demokrat: Kubu Moeldoko Siap Hadapi Gugatan AHY
-
Peserta KLB Demokrat Ngaku Dikasih Rp Duit Rp 100 Juta, Pengacara: Ini Lucu
-
Laporan Ditolak, Pengacara Moeldoko Cs Kesal ke Penyidik Polda Metro Jaya
-
Atraksikan Lahap Api, Demokrat Banyuwangi Siapkan Pasukan Tekbal Dukung AHY
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian