Suara.com - Komisi Pemilihan Umum menilai pelaksanaan pilkada serentak di tahun yang sama dengan pemilu pada 2024, dapat berimplikasi luas. Karena itu, KPU mengingatkan agar perhatian khusus menyoal waktu pemungutan suara.
Plt Ketua KPU Ilham Saputra mengatakan, hari pemungutan suara baik pilkada serentak maupun pemilu harus mempertimbangkan beberapa faktor.
"Belum pernah kemudian di kita ada pelaksanaan pileg, pilpres bersamaan dengan pilkada. Karena akan memberikan implikasi yang cukup luas. Penentuan hari pemungutan suara pemilihan serentak 2024 harus mempertimbangkan beberapa faktor," kata Ilham dalam rapat dengan Komisi II DPR, Senin (15/3/2021).
Faktor-faktor yang dimaksud Ilham, di antaranya proses administrasi negara, hari libur keagamaan, hingga kondisi cuaca.
Selain itu, hal yang juga penting menjadi pertimbangan ialah proses pencalonan kepala daerah oleh partai politik, yang berdasarkan ketentuan harus mengacu pada hasil pemilu terakhir.
"Karena apa, hasil pemilu itu menjadi acuan bagi partai politik untuk mencalonkan syarat calon-calonnya, jumlah kursinya apakah Pemilunya sudah selesai atau belum, pencalonan sudah dimulai. Jadi acuannya tetap menggunakan hasil Pemilu 2024 atau hasil pemilu terakhir," kata Ilham.
Karena itu, Ilham memandang perlu ada rentang waktu yang cukup antara pemungutan suara pemilu yang terdiri dari pileg dan pilpres dengan pilkada serentak di 2024. Di mana KPU mengusukan pemilu dilaksanakan antara Februari atau Maret 2024. Sementara untuk pilkada serentak diusulkan November 2024, sebagaimana ketentuan di UU Pilkada.
"KPU telah mencoba melakukan simulasi alternatif hari pemungutan suara, yaitu tahapan Pemilu dengan hari pemungutan suara di bulan Februari 2024, yaitu 14 Februari 2024 ini alternatif," ujar Ilham.
"Kemudian jadwal tahapan pemilu dengan hari pemungutan suara di bulan Maret 2024, yaitu 6 Maret 2024. Kalau kita laksanakan pada bulan April kekhawatiran kami ketika proses PHPU nanti putusan MK menyatakan PSU, itu akan menunda lagi adanya hasil pemilu 2024, ini akan berimplikasi pada pencalonan Pilkada 2024," pungkas Ilham.
Baca Juga: Pengamat: Demokrat Terancam Tak Bisa Ikut Pemilu 2024
Berita Terkait
-
Pengamat: Demokrat Terancam Tak Bisa Ikut Pemilu 2024
-
Moeldoko Presiden 2024 Bergema di KLB Demokrat di Deli Serdang
-
11 Kepala Daerah di Sulawesi Selatan Dilantik, Hasil Pilkada Serentak 2020
-
5 Kepala Daerah Terpilih Dilantik Besok, Termasuk Cellica-Aep
-
Theofilus Allorerung, Bupati Tana Toraja Dua Periode yang Tidak Punya Rumah
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah