Suara.com - Setelah sempat menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca, Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha menjadi orang pertama di Asia Tenggara yang mendapat suntikan vaksin tersebut, hari ini, Selasa (16/3/2021).
"Hari ini saya ingin meningkatkan kepercayaan diri bagi masyarakat," kata Prayut kepada wartawan di Government House, sebelum menerima suntikan di lengan kirinya, seperti dikutip dari Reuters.
Melansir Reuters, PM Prayuth Chan-ocha beserta anggota kabinet sebelumnya dijadwalkan untuk menerima vaksin AstraZeneca pada Jumat (12/3/2021) lalu. Namun, menyusul laporan kasus pembekuan darah yang terjadi di berbagai negara Eropa usai menggunakan vaksin tersebut, Penasihat komite vaksin Covid-19 Piyasakol Sakolsatayadorn mengumumkan bahwa Thailand juga akan menunda penggunaan vaksin AstraZeneca.
"Meski kualitas AstraZeneca bagus, beberapa negara meminta penundaan," kata Piyasakol Sakolsatayadorn saat konferensi pers, mengutip BBC.com, Sabtu(13/3/2021).
“Kami akan menunda (juga),” tambahnya.
Kini, Thailand diketahui kembali melanjutkan penggunaan vaksin AstraZeneca pada selasa hari ini. Bahkan, kondisi sang Perdana Menteri usai divaksinasi disebutkan baik-baik saja.
Menteri Kesehatan Thailand pada Senin (15/3/2021) menyebutkan peluncuran akan dilanjutkan setelah banyak negara mengonfirmasi tak ada masalah pembekuan darah dengan vaksin tersebut.
Thailand juga dikabarkan akan menjadi salah satu produsen vaksin merek AstraZeneca. Sebanyak 61 juta dosis pertama AstraZeneca telah dicadangkan untuk digunakan penduduknya. Namun, vaksin tersebut diperkirakan belum dapat tersedia setidaknya hingga bulan Juni.
Thailand sendiri dilaporkan telah mendatangkan sebanyak 117.300 dosis vaksin AstraZeneca pada 24 Februari lalu bersamaan dengan 200.000 dosis vaksin Coronavac milik China. Negara ini juga telah meluncurkan kampanye vaksinasi sejak bulan lalu serta menunjuk para petugas kesehatan sebagai kelompok pertama yang menerima vaksin pada 28 Februari.
Baca Juga: Sejauh Apa Efektivitas Vaksinasi Covid-19 di Jabar? Ini Kata Ridwan Kamil
Sebelumnya, Thailand merupakan negara pertama di luar Eropa yang ikut serta menunda penggunaan vaksin AstraZeneca setelah mendapat laporan kasus pembekuan darah yang terjadi di beberapa negara bagian Eropa.
(Maulida Balqis)
Berita Terkait
-
Jadi Penyebab Utama Kematian, AstraZeneca dan Kemenkes RI Fokus Tangani Penyakit Tidak Menular
-
AstraZeneca Indonesia Gandeng Kimia Farma Trading & Distribution untuk Transformasi Layanan Kesehatan Primer
-
Penyakit Ginjal Kronis Duduki Peringkat ke-2, Habiskan Anggaran Rp 1,9 Triliun
-
AstraZeneca Indonesia Tekankan Pentingnya Menjaga Kualitas Hidup Bayi Prematur
-
AstraZeneca Indonesia Diakui Sebagai Best Places to Work
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan