Menurut Amnesty International, pihak berwenang Pakistan telah lama meremehkan tindakan kekerasan terhadap Ahmadiyah, bahkan mendukungnya dalam beberapa kasus.
Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) mengatakan Ahmadiyah di Pakistan mewakili minoritas yang teraniaya dan semestinya berhak atas perlindungan.
Karenanya, Ahmadiyah di Inggris, Amerika Serikat (AS), dan Belanda sudah lama tidak dideportasi. Namun, berbeda dengan Jerman. Jerman: "Kasus diperiksa secara individual" Sekitar 535 jemaah Ahmadiyah saat ini terancam akan dideportasi dari Jerman.
Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri mengatakan kepada DW bahwa menjadi bagian dari komunitas religius, tidak akan dikenai sanksi pidana di Pakistan.
Inilah mengapa "kasus diperiksa secara individual atas dasar keadaan individu."
Pengadilan administratif Jerman sering memberi tahu tempat-tempat aman bagi Ahmadiyah di Pakistan - misalnya, ke Rabwah.
Juru bicara Malik skeptis tentang hal ini.
"Ahmadiyah di Pakistan tidak aman, dimana pun," katanya.
"Ahmadiyah juga dibunuh secara bertahap di Rabwah."
'Kemana kita bisa pergi?'
"Tidak mudah meninggalkan suatu negara dan meninggalkan semuanya. Dan sekarang kita di sini, kita diberitahu bahwa kita tidak bisa tinggal di sini. Tapi ke mana kita bisa pergi?," ucap Sahar Kalsoon.
Petisi Malik yang diajukan ke negara bagian Sachsen juga ditolak. Mereka hanya bisa menunggu pemberitahuan deportasi. Artikel ini diterjemahkan dari bahasa Jerman. (ha/as)
Berita Terkait
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Memperkuat Diplomasi Budaya, Indonesian Corner Dibuka di Islamabad
-
Kalah dari Pakistan, Timnas Voli Putra Indonesia Gagal ke Final AYG 2025
-
Serangan Udara Picu Eskalasi Konflik Afghanistan-Pakistan: Puluhan Tewas, Rusia Merespon!
-
Pakistan Berduka: Korban Banjir Melonjak Drastis
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Malam Tahun Baru Jakarta Jadi Wadah Doa Lintas Agama Bagi Korban Bencana Sumatera
-
Polda Metro Jaya Catat Laporan Kejahatan Terbanyak Sepanjang 2025, Capai 74 Ribu Kasus
-
Alarm Narkoba di Jakarta: 27 Orang Terjerat Tiap Hari, 7.426 Kasus Terungkap Sepanjang 2025
-
Tutup Tahun 2025 di Lapangan, Presiden Prabowo Tinjau Pemulihan Bencana di Tapanuli Selatan
-
Kado Akhir Tahun, Pemprov DKI Gratiskan Transum Selama Dua Hari
-
PDIP Kecam Teror terhadap Pegiat Medsos dan Aktivis, Guntur Romli: Tindakan Pengecut!
-
Hari Terakhir Pencairan BLTS Rp900 Ribu, Kantor Pos Buka hingga Tengah Malam
-
Densus 88: Ideologi Neo Nazi dan White Supremacy Menyasar Anak Lewat Game Online!
-
Menteri Berulah, Presiden Menanggung Beban? Syahganda Desak Prabowo Gunakan Strategi Sun Tzu
-
Periksa 15 Saksi, KPK Duga Eks Kajari HSU Potong Anggaran Internal dan Cairkan Tanpa SPPD