Suara.com - Polisi Korea Selatan menemukan mumi seorang bocah berusia 3 tahun di apartemen kota Gumi pada 10 Februari 2021. Menyadur Koreaboo Kamis (18/03), bocah itu ditinggal oleh ibunya yang kawin lagi.
Tubuh gadis mungil itu tidak membusuk sepenuhnya padahal diperkirakan sudah tewas enam bulan yang lalu. Ia diduga termumifikasi karena faktor cuaca.
Unit apartemen itu tertutup selama berbulan-bulan tanpa listrik sehingga udaranya sangat dingin dan kering yang menyebabkan pembusukan belum sepenuhnya terjadi.
Semua ini bermula ketika kakek dan nenek bocah yang bernama Seok datang ke unit apartemennya untuk mengurus kepindahan anak dan cucunya karena masa sewanya sudah habis.
Pasangan Seok menemukan tubuh gadis mungil itu seorang diri tanpa ayah dan ibu yang mendampingi. Dengan bantuan polisi, mereka melacak keberadaan orangtua bayi yang bernama Kim.
Rupanya keduanya telah bercerai dan hak asuh bocah itu ada di tangan ibunya hingga sang ayah cukup mapan untuk merawatnya kemudian. Namun Kim memilih kawin lagi dengan pria lain.
Gadis mungil itu diduga tewas kelaparan karena ditinggalkan begitu saja oleh ibunya. Berdasarkan hasil penyelidikan, gadis itu ternyata bukan anak kandung Kim. Hasil tes DNA membuktikan bahwa Seok adalah ibu kandungnya.
Jadi selama ini, gadis yang drawat sebagai anak oleh Kim sebenarnya adalah saudaranya. Ketika polisi menelusuri ayah kandung bayi itu, ternyata itu bukan darah daging suami Seok.
"Seok bersikeras bahwa hasil tesnya tidak benar, tidak mungkin kesimpulan NFS salah, karena sampel DNA telah diuji empat kali secara terpisah untuk mendapatkan ketepatan tertinggi," ujar polisi.
Baca Juga: Myanmar Masih Kacau, Korea Selatan Stop Kerjasama Pertahanan
Polisi terus menyelidiki kontak Seok untuk mempersempitnya pencarian ayah kandung yang sebenarnya. Di sisi lain, keberadaan bayi kandung Kim yang tertukar masih belum diketahui.
Media Korea Yonhap News melaporkan bahwa seorang profiler telah ditugaskan untuk menangani kasus tersebut untuk analisis yang lebih mendalam tentang hal ini.
Sementara itu, Korea masih berduka atas kehilangan bayi perempuan yang tragis. Penelantaran anak dan kasus pelecehan terus mengalir di negara ini dan mendorong hukuman yang lebih berat pada orang tua yang tidak layak.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Sahroni Ditemukan Tewas, Dikubur Bersama 4 Anggota Keluarganya di Halaman Belakang Rumah
- Link Resmi Template Brave Pink Hero Green Lovable App, Tren Ubah Foto Jadi Pink Hijau
- Penuhi Tuntutan Demonstran, Ketua DPRA Setuju Aceh Pisah dari Indonesia
- Presiden Prabowo Tunjuk AHY sebagai Wakilnya ke China, Gibran ke Mana?
Pilihan
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
-
Mees Hilgers Main Lagi, Pelatih FC Twente Resmi Dipecat!
-
Mees Hilgers Tiba-tiba Kembali Masuk Starting XI FC Twente, Kok Bisa?
Terkini
-
Soal Peluang Jadi Tersangka Kasus BJB, KPK Akan Periksa Ridwan Kamil Dulu
-
Dapat Ratusan Ribu dari DANA Kaget? Ini Cara Kerja dan Tips Biar Beruntung
-
Dihadiri Prabowo hingga Menhan, Peringatan Maulid Nabi Momentum Teladani Akhlak Rasulullah SAW
-
Prabowo Sebut Ada Makar dan Terorisme, Ferry Irwandi: Ibarat Kapal Tenggelam, Jangan Salahkan Air
-
BEM SI Desak Prabowo Bentuk Tim Investigasi Makar dan Tolak Militerisme
-
Prabowo Minta Tim Ekonomi Tingkatkan Lapangan Kerja Secara Merata, Tidak Terpusat di Jakarta
-
Gibran Tinjau Pasar Cipulir Malam Hari, Tiru Gaya Jokowi?
-
Hasil Dialog Bareng Mahasiswa di Istana: Tuntutan 17+8 Dibawa Menteri Sampai ke Meja Presiden
-
BEM SI Tagih Janji 19 Juta Lapangan Pekerjaan Wapres Gibran ke DPR RI, Malah Tuai Nyinyiran
-
BEM SI Kerakyatan "Gedor" Istana: Desak RUU Perampasan Aset, Usut Makar, Tolak Militerisme