Suara.com - Ombudsman Jakarta Raya menyayangkan sikap kepolisian terkait insiden bentrokan yang melibatkan salah satu organisasi massa di Jalan Pancoran Buntu II, Rabu (17/3/2021) malam. Dalam hal ini, Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Selatan dinilai lambat dalam melakukan atisipasi dan pencegahan bentrok warga sehingga menelan banyak korban luka.
Kepala Perwakilan Ombudsman Jakarta Raya, Teguh P. Nugroho meyakini jika insiden tersebut bukan merupakan kejadian yang terjadi secara spontan. Hal tersebut merujuk pada rangkaian konflik yang ada selama ini.
“Polda Metro Jaya seharusnya sejak awal mampu melakukan deteksi potensi gangguan keamanan. Dan secara kewilayahan hal itu menjadi tanggung jawab Kapolsek Pancoran dan Kapolres Metro Jakarta Selatan untuk memastikan tindakan persuasif yang diperbolehkan Undang-Undang, termasuk membubarkan kerumunan sejak awal baik dari pihak Ormas maupun warga,” ujar Teguh dalam keterangannya, Jumat (19/3/2022).
Atas hal itu, Ombudsman Jakarta Raya meminta Polres Jakarta Selatan menerbitkan Laporan Polisi Model A untuk mengusut tuntas peristiwa tersebut. Menurut Teguh, hal itu penting untuk dilakukan guna membangun kepercayaan publik terhadap kemampuan Polri.
“Hal ini penting dilakukan untuk membangun dalam menegakkan hukum, termasuk penggunaan kekerasan oleh pihak yang tidak memiliki kewenangan,” ujarnya.
Teguh melanjutkan, PT. Pertamina selaku pihak yang berperkara dengan warga harus buka suara terkait pelibatan ormas dalam pengamanan aset-aset mereka. Menurut dia, seharusnya Pertamina hanya merujuk pada Tupoksi Polri sebagai pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas).
"Dan tidak mempergunakan tenaga ormas yang sama sekali tidak memiliki diskresi untuk melakukan tindak pengamanan apalagi dengan kekerasan,” tuturnya.
Ombudsman Jakarta Raya turut meminta Kementerian BUMN untuk mendalami keterkaitan Pertamina dengan ormas tersebut.
"Hal ini untuk memastikan anggaran BUMN yang dipergunakan untuk pengamanan tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan tidak menjadi pemicu konflik horizontal,” papar Teguh.
Baca Juga: LIVE STREAMING: Polisi Rilis Penangkapan Cynthiara Alona
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik