Suara.com - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut masalah ketersediaan air bersih berkaitan erat dengan isu pembangunan manusia, khususnya masalah stunting pada anak. Pasalnya, air bersih menjadi faktor penting bahkan hingga 70 persen untuk pencegahan stunting.
Hal tersebut disampaikannya saat menyampaikan sambutan pada peringatan Hari Air Sedunia ke-29 di Bendungan Sindangheula, Kabupaten Serang, Banten pada Senin (22/3/2021).
"Keberadaan air bersih ini sangat terkait erat dengan masalah-masalah pembangunan manusia khususnya di bidang kesehatan, dan terutama berkaitan dengan upaya kita perang melawan stunting," kata Muhadjir.
Saat ini, angka stunting masih cukup tinggi di Indonesia. Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI), prevalensi stunting di Indonesia masih sebesar 27,67 persen pada 2019.
Lantaran itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun telah mencanangkan target penurunan stunting menjadi 14 persen pada 2024.
Karena target tersebut tidak bisa dilakukan dengan cepat, maka Muhadjir yang juga merupakan Ketua Pengarah Gugus Tugas Percepatan Penyediaan Air Minum mengatakan kalau ketersediaan air bersih dan sanitasi berkontribusi besar dalam penanganan stunting.
Menurutnya, intervensi penyediaan air minum, sanitasi yang layak serta perubahan perilaku berkontribusi 70 persen dalam pencegahan stunting.
"Jadi bukan hanya soal gizi bayi, bukan hanya pemberian asupan gizi yang memenuhi standar untuk ibu hamil ibu menyusui. Tetapi penyediaan air minum dan sanitasi layak mempunyai share yang besar," ungkapnya.
Lebih lanjut, Muhadjir menerangkan kalau akses terhadap air bersih dan pelayanan sanitasi dasar merupakan salah satu program prioritas nasional. Itu tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 185 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi.
Baca Juga: Sejarah Hari Air Sedunia atau World Water Day 22 Maret 2021
Pada 2020, tercatat sebanyak 90,21 persen rumah tangga memiliki akses air minum layak dan 20,69 persen rumah tangga memiliki air minum perpipaan.
Sementara itu, pemerintah menargetkan Indonesia bisa mencapai 100 persen akses minum layak pada 2024, 15 persen akses air minum aman, 30 persen akses air minum perpipaan dan 10 juta sambungan rumah.
Karena itu, Muhadjir menerangkan bahwa pemerintah terus berupaya melakukan percepatan penyediaan air minum dan sanitasi yang aman. Berdasarkan Perpres Nomor 185 Tahun 2014 tentang Percepatan dan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi, setidaknya ada empat kebijakan dan strategi yang ditekankan pemerintah.
Pertama soal peningkatan tata kelola kelembagaan untuk penyediaan air minum layak dan aman, kedua yakni peningkatan kapasitas penyelenggara air minum, ketiga pengembangan dan pengelolaan Sistim Penyediaan Air Minum (SPAM), dan keempat perubahan perilaku masyarakat serta upaya konservasi sumberdaya air.
Selain pemerintah, menurutnya masyarakat juga harus ikut andil dalam merawat ketersediaan air bersih. Minimal dengan cara menghargai dan memanfaatkan air dengan bijak.
"Ini kerja keras kita bagaimana mengetuk ruang kesadaran masyarakat kita. Sehari-hari kita masih berperilaku boros terhadap air tidak pernah berpikir bahwa setiap tetes air itu mengandung makna untuk kehidupan," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Kaesang Blak-blakan Target PSI di Pemilu 2029: Ini Momentum Pembuktian Kami!
-
Pegawai Bandara Soetta Dalangi Penipuan Lowongan Pilot, Raup Rp1,3 Miliar dari Korban
-
Mahfud MD: Utang Whoosh Wajib Dibayar, tapi Korupsi Harus Tetap Diusut KPK
-
PSI Tegaskan Posisi: Tetap Pro-Jokowi dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Dasco: DPR Kaji Putusan MK soal Anggota Polri Tak Boleh Duduki Jabatan Sipil
-
Kontroversial! Mahasiswa Diskorsing Usai Rencanakan Diskusi 'Soeharto Bukan Pahlawan' di Kampus
-
Kaesang Blak-blakan Soal Cacian PSI: Kita Ini Gajah, Biarkan Saja!
-
Jelang HUT ke-11, Kaesang Sebut PSI Masuki Era Baru dan Siapkan Strategi AI untuk Pemilu 2029
-
Kebakaran Hebat di Palmerah Hanguskan 50 Rumah, 350 Warga Mengungsi
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap