Suara.com - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin melihat adanya kekhawatiran terhadap umat Islam dalam skala global. Bahkan Indonesia pun menjadi target karena memiliki penduduk beragama Islam terbesar di dunia.
Din menjelaskan saat ini terdapat 1,7 miliar atau sekitar 23 persen pemeluk agama Islam di dunia. Jumlah tersebut ditaksir akan terus bertambah hingga 30 persen pada 2050.
"Ada potensi dunia Islam dengan 57 negara berdaulat sumber daya alam yang kaya raya dan ada sumber daya nilai, Islam itu sendiri yang menggerakan hidup, tidak kalah dari etika protestanisme, tidak kalah dengan etika konfusianisme yang sekarang membangkitkan Asia Timur," kata Din dalam video diskusi pada akun YouTube Fadli Zon Official, Selasa (23/3/2021).
"Maka sangat wajar kalau ada kekhawatiran," tambahnya.
Indonesia yang menjadi negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia juga memiliki kekuatan tersendiri. Itulah mengapa dikatakan Din malah menjadi target untuk 'dilumpuhkan'. Akan tetapi, menurutnya hal tersebut justru salah. Sebab, perlawanan itu malah akan menjadi kontraproduktif.
Din menganggap para penyelenggara negara juga harus bersikap atas adanya kekhawatiran terhadap agama Islam dengan cara menyikapi penduduk muslim secara proporsional.
"Maka perlu ada sebuah kebijakan yang ramah Islam. Bukan yang islamophopia tapi tetap secara proporsional," tuturnya.
Ia mencontohkan apabila tidak ada keadilan dalam perekonomian, kesenjangan terus terjadi di mana hanya ada segelintir orang menguasai aset nasional di atas 50 persen dan menyingkirkan umat Islam, maka itu hanya akan menjadi bom waktu.
Namun, hal tersebut tidak disadari oleh para pemangku kepentingan. Din sempat berupaya untuk mendiskusikan kepada pihak-pihak terkait untuk melakukan perubahan supaya kondisi itu harus segera disadari.
Baca Juga: Ibadah Paling Tepat di 2 Waktu ini, Simak Baik-baik
"Pikiran, ideologi, apalagi keyakinan keagamaan tidak bisa dibunuh, akan makin bangkit lagi. Nah, ini perlu segera ya kita tidak ingin juga dengan cara yang grasak grusuk perlu ada kearifan, kepemimpinan hikmah tadi itu, ya, pancasialis."
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
350 Kios Hangus, Pemprov DKI Bentuk Tim Investigasi Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
-
Temuan Awal KPK: Dana Suap Proyek Dipakai Bupati Lampung Tengah untuk Lunasi Utang Kampanye
-
BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 Lewat Asian Le Mans Series
-
Buntut Peristiwa Kalibata, Kuasa Hukum Korban Sampaikan Surat Terbuka ke Prabowo dan Puan
-
Jelang Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi, Kubu Roy Suryo Ajukan 3 Tuntutan ke Polda Metro
-
Api Mengamuk di Pasar Kramat Jati, Pedagang Rugi Besar Barang Dagangan Baru Turun Ludes Terbakar
-
Merak Siap Layani Kebutuhan EV Selama Nataru, PLN Pastikan SPKLU dan Petugas Siaga 24 Jam
-
Kesaksian Ridwan saat Pasar Induk Kramat Jati Terbakar: Ada Ledakan, Diduga dari Toko Plastik
-
Imbas Kebakaran di Pasar Induk, Empat Rute TransJakarta Terdampak
-
KPK Panggil Zarof Ricar sebagai Saksi Kasus TPPU Hasbi Hasan