Suara.com - Jumlah penduduk yang divaksinasi Covid-19 hanya mencapai 130 ribu per harinya. Padahal, pemerintah mentargetkan satu juta penduduk divaksin setiap harinya.
Juru bicara vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan pihaknya sudah berupaya untuk memenuhi target vaksinasi terhadap satu juta penduduk per hari. Salah satu caranya ialah dengan cara membuat sentra vaksinasi bersama atau menggelar kegiatan vaksin di dalam area yang cukup besar dan kolektif.
"Maka kapasitas untuk memberikan layanan vaksinasi itu 2.000 sampai 3.000 per hari, tergantung jumlah tim vaksinator tersedia," jelas Siti dalam diskusi yang digelar oleh SMRC secara daring, Selasa (23/3/2021).
Sentra vaksinasi bersama dipilih sebagai opsi lantaran pihaknya tidak bisa hanya mengandalkan fasilitas pelayanan kesehatan saja. Sebagaimana diketahui, kapasitas setiap puskemas hanya mampu memberikan 50 sampai 150 dosis vaksin per hari.
Sedangkan untuk rumah sakit maksimal bisa memberikan 300 sampai 500 dosis setiap harinya. Belum lagi ada aturan protokol kesehatan yang mesti dijalani agar tidak ada kerumunan masyarakat saat melakukan vaksinasi.
"Jadi, kapasitas seperti ini, walaupun kita memiliki fasyankes yang cukup besar, tidak akan kita bisa mengejar kecepatan satu juta dosis per hari. Untuk itulah kita membuat sentra vaksinasi bersama," tuturnya.
Pembuatan sentra vaksinasi itu dilakukan pemerintah dengan berkolaborasi bersama sejumlah asosiasi maupun berbagai pihak swasta ataupu BUMN. Bukan hanya di kota-kota besar, pemerintah juga berupaya untuk membuat sentra vaksinasi bersama di berbagai daerah demi mencapai target vaksinasi satu juta penduduk per hari.
Meski diupayakan untuk dapat memenuhi target, pihaknya juga bakal memperhitungkan sesuai dengan ketersediaan vaksin.
"Supaya peningkatan jumlah sentra vaksinasi dengan penambahan jumlah vaksinator, penambahan distribusi nanti, dan tren peningkatan vaksin. Tren ini kita jaga terus untuk terus meningkat sampai dengan target satu juta dosis per hari."
Baca Juga: Cegah Penularan Covid-19, Ancol Perketat Protokol Kesehatan
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
Terkini
-
Komplotan Begal 7 Kali Beraksi di Jakarta Nyamar Debt Collector, Korbannya 'Dibuang' ke Flyover!
-
Aksi Culas Bos Pangkalan Elpiji Terbongkar, Oplos Tabung Gas hingga Raup Rp70 Juta Saban Bulan
-
Singgung Sorotan Negatif Program MBG di Media Sosial, DPR Desak Pemulihan Kepercayaan Publik
-
Dapur MBG Penyebab Keracunan di SDN Gedong Tak Bersertifikat, Komnas PA Tuntut Tanggung Jawab Hukum
-
Anggota DPR Desak 'Rebranding' Program Makan Bergizi: 'Gratis'-nya Dihapus, Konotasinya Negatif
-
22 Siswa SDN 01 Gedong Diduga Keracunan MBG, Pramono Anung Enggan Berkomentar
-
Tinjau Langsung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Begini Pesan Menag Nasaruddin Umar
-
Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG
-
Gelar Aksi di Monas, Ibu-Ibu Kritik MBG: 8.649 Anak Keracunan Bukan Sekadar Angka Statistik!
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis