Suara.com - Mantan Juru Bicara Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Adhie Massardi memberi komentar tajam bagi kabinet Presiden Jokowi.
Melihat berbagai polemik yang ada, Adhie Massardi menyebut tampaknya dalam kabinet Jokowi sedang ada lomba mencoreng wajah.
Hal itu disampaikan Adhie Massardi lewat cuitan di jejaring Twitter pribadinya, @AdhieMassardi pada Selasa (23/3/2021).
"LOMBA CORENG. Tampaknya di kabinet J Widodo ini sedang ada lomba mencoreng wajah bosnya," tulisnya seperti dikutip Suara.com.
Adhie Massardi menyoroti berbagai masalah yang belakangan ini terjadi, termasuk soal korupsi bansos Eks Mensos Juliari P Batubara dan perebutan Partai Demokrat yang menyeret nama Moeldoko.
"Ada yang pakai Bansos Covid-19. Ada yang pakai Parpol curian. Dan lain-lain lah," tandasnya.
Eks Jubir Gus Dur tersebut menyematkan tautan berita yang mewartakan PDIP menyebut Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi coreng muka Jokowi soal impor beras.
Sebagaimana diketahui, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menilai kebijakan Mendag Lutfi soal impor beras sebanyak 1 juta ton pada 2021 hanya akan mencoreng muka Presiden Jokowi.
Hasto Kristiyanto mengingatkan, sebagai seorang menteri, Lutfi tidak boleh mengabaikan Presiden Jokowi dan malah menjadi beban.
Baca Juga: Aneh, Stok Berlimpah Tapi Pemerintah Mau Impor Beras 1 Juta Ton
"PDI Perjuangan mengingatkan agar menteri sebagai pembantu presiden jangan menjadi beban presiden," kata Hasto kepada wartawan, Senin (22/3/2021).
Kata dia, kebijakan impor beras yang secara sepihak oleh Mendag Lutfi justru akan bertentangan dengan politik pangan Jokowi sebagai kepala negara.
"Memaksakan impor beras secara sepihak, tidak hanya bertentangan dengan politik pangan Presiden Jokowi, namun mencoreng muka Presiden Jokowi yang belum lama mengampanyekan gerakan cinta produksi dalam negeri," ungkapnya.
Lebih lanjut, Hasto menyinggung soal adanya cara berpikir pragmatis untuk menglanggengkan segala cara meraup keuntungan dalam kebijakan impor. Menurutnya, cara berpikir tersebut harus ditinggalkan.
"Diperlukan cara berpikir baru yang disertai dengan langkah strategis yang konsisten agar kita bisa membalik keadaan dari importir menjadi eksportir beras," tandasnya.
Adapun soal impor beras belakangan ini mengundang pro dan kontra. Pasalnya, sejumlah petani dari sentra produksi padi mulai merasakan harga jual gabah kering panen anjlok di tengah wacana impor beras 1,5 juta ton.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah
-
BGN Memperketat Syarat Sopir MBG Pasca Insiden Cilincing, SPPG Tak Patuh Bisa Diberhentikan
-
Bupati Kini Jadi 'Dirigen' Program MBG, Punya Kuasa Tutup Dapur Nakal
-
Program MBG Bikin Ibu di Lumajang Kantongi Ratusan Ribu, Ekonomi Lokal Melesat
-
Babak Penentuan Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Gelar Perkara Khusus Senin Depan