Suara.com - Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria ikut mengomentari pemeriksaan Direktur Utama nonaktif Perumda Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Riza meminta Yoory menjelaskan apa adanya saat diperiksa penyidik KPK.
Menurut Riza, penyelidikan KPK merupakan kesempatan Yoory untuk bisa memberikan penjelasan terkait data dan fakta pengadaan lahan yang dinilai bermasalah. Karena itu ia meminta agar Yoory kooperatif.
"Kami memberi kesempatan kepada pak Yoory dan teman-teman yang terkait dapat memberikan kejelasan akta dan data apa adanya," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (25/3/2021).
Terkait pemanggilan Yoory, Riza mengaku tak mengetahuinya. Namun sampai sekarang pihaknya masih menggunakan azas praduga tak bersalah kepada yang bersangkutan.
"Saya tidak tau jadwalnya pak yoory, atau notaris, atau pihak mana dipanggil saya tidak tau," ujarnya.
Ia pun berharap segera terlihat titik terang dari kasus ini melalui penyelidikan di KPK. Politisi Gerindra ini pun percaya KPK akan bertindak obyektif dan adil.
"Kami optimis mudah-mudahan kasus ini bisa selesai sebaik mungkin dan secepat mungkin," tuturnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pembangunan Sarana Jaya nonaktif Yoory C Pinontoan mengaku pasrah atas kasus yang menjeratnya sebagai tersangka terkait kasus dugaan korupsi pengadaan tanah di Jakarta Timur, DKI Jakarta.
"Saya berserah kepada Tuhan Yesus. Apapun yang terjadi ke depannya, itu yang terbaik buat saya dan keluarga saya," kata Yoory usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Kamis.
Baca Juga: Ganggu Ketenangan Warga, Ondel-ondel Dilarang Ngamen di Jakarta
Yoory diperiksa sebagai saksi dalam penyidikan kasus dugaan korupsi terkait pengadaan tanah di Munjul, Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta Tahun 2019.
Yoory pun enggan menjelaskan lebih lanjut saat ditanya soal keterlibatan-nya dalam kasus tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO