Suara.com - Pengamat intelijen dan terorisme Stanislaus Riyanta mengungkapkan kalau penyebaran paham radikalisme di era 4.0 justru semakin mudah.
Ia menyebut kelompok Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) hanya bermodalkan internet untuk mengendalikan penyebaran radikal di Indonesia.
Stanislaus mengatakan ajaran paham radikal pada masa kini cenderung lebih cepat dan tanpa batas. Itu dibuktikan dengan cara ISIS untuk terus menyebarkan paham radikal melalui Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso.
"Mempengaruhi dengan cepat dan tanpa batas. Pimpinan ISIS di Timur Tengah kepada kelompok MIT di Poso (misalnya) hanya dengan menggunakan internet," kata Stanislaus dalam sebuah diskusi virtual, Jumat (26/3/2021).
Stanislaus kemudian mencontohkan pada masa lalu kelompok Jemaah Islamiyah (JI) harus bertemu dengan calon anggotanya untuk melakukan doktrinisasi.
Biasanya mereka juga membentuk kelompok-kelompok kecil untuk perekrutan anggota yang lebih banyak.
Namun, saat ini penyebaran paham radikalisme dikatakannya lebih canggih dan ringkas karena adanya teknologi. Proses perekrutan pun terbilang cukup praktis dibandingkan dahulu.
Karena kecanggihan teknologi pula, pemahaman radikalisme juga sangat mudah ditemui oleh masyarakat melalui internet. Menurutnya, dapat dengan mudah dicari cara merakit sebuah bom di internet.
"Kemudian referensi-referensi untuk melakukan kejahatan, tindakan terorisme itu banyak sekali. Kalau mau mendownload bagaimana cara membuat bom itu sangat gampang."
Baca Juga: Kesal Jaringan Internet Lelet saat Hujan, Ini Penyebabnya!
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!