"Festival Bangsa Samudra ini akan terus memperkuat literasi, menjaga pengetahuan dan mengembangakan kearifan budaya kita sebagai bangsa bahari, negeri kepulauan terbesar di dunia. Untuk selanjutnya diramu dalam kehidupan modern saat ini dengan memutakhirkan struktur pengetahuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai tulang punggung pembangunan Kemaritiman Nasional dan menjadi arah Haluan Pembangunan Kemaritiman di masa depan," paparnya.
Menurut Agung, Nusantara adalah karakter alamiah laut bertabur pulau yang mewarnai pandangan hidup manusia yang hidup di "Banua Zamrud Katulistiwa", sehingga melahirkan falsafah “Tanah Air” dan kearifan "Segara-Gunung", yang memandang daratan dan lautan sebagai satu kesatuan ruang hidup, ruang bekerja dan ruang berkarya.
Kepala BPCB Jambi Agus Widiatmoko menambahkan, Bangsa Samudra mengingatkan akan kata puistis “Nyiur Melambai” dan “Rayuan Pulau Kelapa”. Untaian kata yang merujuk sebuah negeri berjajar pulau-pulau berpagar pohon kelapa, terbentang dari arah terbit dan terbenamnya matahari diantara samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
"Tidaklah berlebihan jika orang-orang nusantara, jauh sebelum diperkenalkan nama arah mata angin versi orang barat, hanya mempunyai sebutan dua arah mata angin, yakni darat dan laut serta hulu dan hilir. Sebuah kata tegas, bahwa kita adalah Bangsa Samudra," katanya.
Percandian Muarajambi dahulu kala merupakan tempat mengampuh ilmu, yang saking sohornya senantiasa disambangi para ilmuwan dari berbagai penjuru dunia.
Tapak tua peradaban yang pernah berjaya pada masa sungai-sungai adalah jalan raya dan lautan gelanggangnya tersebut, kini digadang-gadang sebagai komplek percandian terluas di Asia Tenggara.
Menyilau askah sezaman, tersua catatan perjalanan I-Tsing dari Cina abad ke-7 dan Atisha abad 10-11 dari India melanglang buana pergi menjelang guru menjemput kaji ke kampur Suwarnadwipa Muarajambi.
Tak pelak pula, Muarajambi di keselarasan sungai Batang Hari adalah tempat bertemunya ilmu. Tempat para ilmuwan berjumpa muka, jumpa pikiran dan jiwa. Di sini ilmu-ilmu dari berbagai belahan dunia kawin-mawin, berkelindan.
Akan banyak kegiatan yang akan digelar dalam Festival Bangsa Samudra, mulai dari Workshop tiga aksara; Incung, Kawi, dan Lontaraq.
Baca Juga: 7 Rempah Diburu Bangsa Eropa, Manfaat Empon-Empon Kunyit Sudah Terkenal
Kemudian ada juga Konferensi Jalur Rempah, Konferensi Nasional Bangsa Samudra, Konferensi Internasional: Sungai Urat Nadi Dunia, dan serangkaian sarasehan kebudayaan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya