Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko mengingatkan bahaya radikalisme di Indonesia dan mengutuk keras aksi terorisme yang terjadi di Gereja Katedral Makassar pagi tadi.
"Terhadap tindak tanduk mereka tak bisa dikompromi. Tindakan tegas dan terukur harus diberikan. Jika dibiarkan, bukan tak mungkin mereka akan merusak tatanan berbangsa dan bernegara," kata Moeldoko seperti dilaporkan Antara, Minggu (28/3/2021).
Terbukti, pada hari ini kelompok radikal tersebut melakukan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.
Moeldoko yang terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam KLB Deli Serdang beberapa waktu lalu itu menyatakan sejak jauh hari mencium bahaya radikalisme yang disebarkan dalam ideologi berbahaya tersebut.
Menurut Moeldoko, bahaya kelompok radikalisme dengan ideologi menyimpangnya telah mulai menyusup ke beberapa lini kehidupan masyarakat, termasuk partai politik.
Masuknya ideologi jahat yang dibawa kelompok radikal ke dalam tubuh partai politik, kata dia, membuat arah demokrasi di Indonesia mengalami pergeseran.
"Kekisruhan sudah terjadi, arah demokrasi di Indonesia pun sudah bergeser, termasuk di dalam tubuh partai politik," kata Moeldoko.
Ia mengutarakan bahwa perebutan tampuk kekuasaan pada tahun 2024 membuat terjadinya pertarungan politik yang begitu kental yang dapat dikenali dan tentu saja hal itu dapat menjadi ancaman bagi Indonesia Emas 2045.
"Terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024. Pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali. Ini menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045," kata Moeldoko.
Baca Juga: Ini Percakapan Terakhir Satpam Gereja Katedral Makassar ke Pelaku Bom
Kecenderungan tarikan ideologis itu juga menurut Moeldoko terlihat dalam kehidupan berpolitik di Tanah Air.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Momen Prabowo Subianto Disambut Hangat Diaspora di New York, Siap Sampaikan Pidato Penting di PBB!
-
Agus Suparmanto Dinilai Bisa Jadi Kunci Perubahan PPP, Dukungan Keluarga Mbah Moen Jadi Modal
-
Longsor Freeport: 2 Pekerja Berhasil Ditemukan , 5 Orang Masih dalam Pencarian
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap