Suara.com - Sejumlah negara mengecam keras serangan bom bunuh diri yang menargetkan sebuah gereja Katolik di Sulawesi Selatan yang menyebabkan sedikitnya 20 orang terluka.
"Kami sangat berduka karena sedikitnya 20 orang terluka dalam serangan teroris yang dilakukan terhadap sebuah gereja di kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia hari ini (28 Maret 2021)," kata Kementerian Luar Negeri Turki disadur dari Anadolu Agency, Selasa (30/3).
"Kami berharap cepat sembuh bagi mereka yang terluka dan menekankan bahwa kami berdiri dalam solidaritas dengan orang-orang yang bersahabat dan persaudaraan dan Pemerintah Indonesia," tambahnya.
Negara tetangga Singapura juga ikut mengutuk aksi pemboman, dengan mengatakan tidak ada pembenaran untuk kekerasan semacam itu.
"Tidak ada yang bisa membenarkan kekerasan seperti itu terhadap warga sipil dan tempat ibadah yang tidak bersalah," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri (MFA), Senin (29/3) dikutip dari Channel News Asia.
Sekitar 20 orang terluka setelah dua pelaku meledakkan diri di luar sebuah gereja di kota Makassar di pulau Sulawesi.
Kerajaan Yordania pada hari Minggu juga ikut menanggapi serangan teror yang menargetkan sebuah gereja di Makassar.
Melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Daifallah Dayez mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Yordania mengutuk keras serangan "pengecut", seperti diwartakan Ammon News.
Daifallah Dayez juga menekankan bahwa serangan tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan dan mengancam stabilitas Indonesia.
Baca Juga: Kisah Kosmas Juru Parkir Hadang Wanita Bercadar Ledakan Bom Gereja Makassar
Fayez mengatakan bahwa Jordan berdiri dalam solidaritas dengan Indonesia dan berharap untuk korban yang mengalami luka segera pulih.
Ledakan di luar Gereja Katedral Hati Kudus Yesus terjadi sekitar pukul 10.30 pagi, tepat saat jemaah gereja pergi setelah misa.
Dua pelaku bom bunuh diri yang diidentifikasikan sepasang pengantin baru mencoba memasuki gereja pada Minggu pagi saat kebaktian, kata polisi.
Sementara korban luka telah dipindahkan ke rumah sakit, sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Presiden Indonesia Joko Widodo mengutuk serangan itu, menyebutnya sebagai "tindakan teroris," dan mendesak masyarakat untuk tetap tenang.
"Kami akan memastikan bahwa setiap orang dapat beribadah dengan bebas, tanpa rasa takut," kata presiden dalam konferensi pers virtual.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Sodorkan Bukti Baru ke Polisi, Keluarga Arya Daru Ngotot Kasus Dibuka Lagi: Ada Kejanggalan?
-
Korupsi Kuota Haji, KPK: Biro Travel Kembalikan Uang Hampir Rp 100 Miliar
-
Periksa Wakil Bupati Mempawah, KPK Cecar Soal Produk Hukum Terkait Pembangunan Jalan
-
Ketua KPK Usul Pasal Gratifikasi Dihaspuskan dari UU Korupsi, Begini Alasannya
-
Heboh Bjorka Asli Ngamuk Bocorkan Data Polri, Publik: Lagi Sok-sokan, Mending Tangkap Fufufafa!
-
Ketua KPK Pastikan Akan Memanggil Ridwan Kamil Terkait Korupsi Iklan BJB, Tapi...
-
Pola Makan Tak Berkelanjutan Jadi Ancaman bagi Iklim dan Kemanusiaan: Apa yang Mesti Dilakukan?
-
Rocky Gerung Nilai Pertemuan Prabowo-Jokowi di Kertanegara Bukan Sekedar Kangen-Kangenan, Tapi
-
Momen Prabowo Rampas Rp 7 Triliun Aset Koruptor Timah, Harta Karun 'Tanah Jarang' Jadi Sorotan
-
Sudah Ada 10 Lokasi Keracunan MBG di Jakarta, Sebagian Besar Disebabkan karena Ini