Suara.com - Pemerintah mengakui progres vaksinasi Covid-19 terhadap orang lanjut usia (lansia) berjalan lambat. Pemerintah daerah diminta segera jemput bola agar lansia segera divaksin.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI dr. Maxi Rein Rondonuwu mengungkapkan hingga saat ini baru sekitar 1,5 juta lansia yang divaksin sejak awal Februari 2021, padahal target 21,6 juta orang.
"Memang proses percepatan vaksinasi pada lansia di tahap dua ini memang masih lambat ya, karena dari target 21,6 juta saat ini baru sekitar 1.560.000 yang divaksin," kata Maxi dalam diskusi KPCPEN, Rabu (31/3/2021).
Menurutnya sejauh ini vaksinasi lansia hanya terkonsentrasi di pusat kota, sementara lansia yang berada di pedesaan sulit untuk mengakses vaksin menuju ke kota.
"Vaksinasi lansia yang cepat seperti Jakarta Pusat sudah 80 persen dari sasaran, Surakarta sudah 50 persen, Surabaya sudah mendekati 50 persen, di Riau sudah bagus mendekati 50 persen juga, lainnya masih di bawah 25 persen," ucapnya.
Maxi menduga lambannya progres vaksinasi lansia ini terjadi karena pemerintah daerah kurang optimal membantu mempermudah akses bagi lansia untuk menggapai vaksin.
"Ini persoalan dari komitmen pemerintah daerah untuk membantu akses lansia untuk datang ke tempat vaksinasi, kita membuka sentra vaksinasi di kota besar mempunyai dampak yang besar, tapi yang di kecamatan dan pedesaan itu yang perlu diperhatikan pemerintah daerah untuk memprioritaskan lansia untuk datang," tutupnya.
Berdasarkan catatan Kemenkes, jumlah lansia yang sudah divaksin Covid-19 dosis pertama baru 1.546.269 orang dan yang sudah menyelesaikan vaksinasi dosis kedua hanya 159.823, padahal jumlah sasarannya 21.553.118 orang.
Sementara petugas layanan publik yang sudah divaksin dosis pertama sebanyak 4.858.404 orang dan dosis kedua sebanyak 2.119.155 orang, dari total jumlah sasaran 17.327.169 orang.
Baca Juga: 2 Warga Gorontalo Dilarikan ke Rumah Sakit Usai Disuntik Vaksin AstraZeneca
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Dokter Tifa Bongkar Cuitan Akun Fufufafa Soal 'Lulusan SMP Pengen Mewah': Ndleming!
-
Mardiono Tinggalkan Arena Muktamar Usai Disoraki, Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP