Suara.com - Sejumlah pihak menyayangkan langkah Polisi menembak mati terduga pelaku penyerangan di Mabes Polri, Zakiah Aini (25).
Terkait itum, Polisi menegaskan kalau upaya melumpuhkan hingga tewas tersebut sah karena perhitungan situasi.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan pihaknya melihat situasi adanya teror dari Zakiah dengan menggunakan senjata di lingkungan Mabes Polri. Menurutnya sah apabila polisi mengambil langkah tegas terukur seperti yang dilakukan kepada Zakiah tersebut.
"Dilihat menggunakan senjata yang mematikan tentunya apalagi masuk ke markas Polri ini sah saja ketika dilakukan pelumpuhan seperti itu," kata Rusdi di Mabes Polri, Kamis (1/4/2021).
Sebelum dilumpuhkan, Zakiah lebih dahulu menggunakan senjatanya yang diarahkan kepada petugas.
Beruntung, tidak ada satu pun petugas yang terkena tembakan dari Zakiah.
"Sampai saat ini tidak ada petugas yang terluka dari aksi ZA kemarin," tuturnya.
Eks Sekertaris Umum FPI Munarman menjadi salah satu pihak yang mengecam teroris perempuan berjilbab Zakiah Aini ditembak mati.
Menurut Munarman, harga nyawa manusia di Indonesia terlalu murah.
Munarman mengaku prihatin setelah melihat cuplikan video amatir detik-detik ditembaknya terduga teroris Zakiah Aini di Mabes Polri.
Baca Juga: Polisi Curiga Ada Jaringan Teroris di Balik Aksi Lone Wolf Zakiah Aini
"Itu yang kita prihatinkan. Terlalu mudah, terlalu murah harga nyawa manusia di Indonesia ini, dan itu berulang-ulang kejadian seperti itu," ujar Munarman di kanal YouTube Refly Harun, Kamis (1/4/2021).
"Siapa pun juga orangnya, yang jelas nyawanya. Jadi, harganya sangat murah sekali," sambungnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Menkum Sebut KUHAP Baru Mementingkan Perlindungan HAM, Mulai Berlaku 2026
-
Cuma Naik Rp2 Ribuan per Hari, Buruh Tolak Upah Minimum 2026 Ala Menaker, Usul Formula Baru
-
Eks Sekretaris MA Nurhadi Didakwa Lakukan TPPU Rp307,5 Miliar dan USD 50 Ribu
-
Kasatgas KPK Diadukan ke Dewas, Benarkah Bobby Nasution 'Dilindungi' di Kasus Korupsi Jalan Sumut?
-
Mardani Ali Sera Dicopot dari Kursi Ketua PKSAP DPR, Alasannya karena Ini
-
Melihat 'Kampung Zombie' Cililitan Diterjang Banjir, Warga Sudah Tak Asing: Kayak Air Lewat Saja
-
Jakarta Dikepung Banjir: 16 RT Terendam, Pela Mampang Paling Parah Hingga 80 cm
-
Program SMK Go Global Dinilai Bisa Tekan Pengangguran, P2MI: Target 500 Ribu Penempatan
-
21 Tahun Terganjal! Eva Sundari Soroti 'Gangguan' DPR pada Pengesahan RUU PPRT: Aneh!
-
110 Anak Direkrut Teroris Lewat Medsos dan Game, Densus 88 Ungkap Fakta Baru