Suara.com - Sejumlah diplomat dan pekerja asing di Korea Utara pilih meninggalkan Pyongyang, ibu kota negara tersebut secara besar-besaran dalam beberapa bulan terakhir.
Menyadur CNN Sabtu (03/04) keputusan ini diambil karena Korea Utara mengalami krisis yang sangat parah dan pembatasan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menekan penyebaran virus corona.
Di halaman Facebook resminya, Kedutaan Besar Rusia di Pyongyang mengatakan sekarang hanya ada 290 ekspatriat di Korea Utara, termasuk 9 duta besar dan empat kuasa usaha.
"Tidak semua orang dapat menahan kerasnya pembatasan total yang belum pernah terjadi sebelumnya," jelas mereka.
"Barang-barang kebutuhan pokok sangat kurang termasuk obat-obatan dan kurangnya kesempatan untuk memecahkan masalah kesehatan," lanjutnya.
Rusia adalah negara yang memiliki misi diplomatik terbesar di Korea Utara dan hal ini cukup membuat tercengang.
Duta Besar Rusia untuk Korea Utara, Alexander Matsegora mengatakan toko bahan makanan mulai kehabisan makanan karena Pyongyang menghentikan impor sepenuhnya pada bulan September.
Kim Jong Un mengunci perbatasan Korea Utara selama berbulan-bulan untuk mencegah Covid-19. Hal ini membuat beberapa diplomat yang beroperasi di Pyongyang jadi terlantar.
Maskapai Korea Utara, Air Koryo mengoperasikan penerbangan dari Vladivostok di Rusia timur, tetapi rute tersebut juga telah ditangguhkan selama berbulan-bulan.
Baca Juga: Kebijakan Penguncian Korea Utara Terlalu Ekstrem, Rakyat Kelaparan
Meski begitu, meninggalkan Korea Utara bukan perkara mudah. Pada bulan Februari, beberapa diplomat Rusia menghabiskan 34 jam di atas troli yang melintasi jalur kereta untuk keluar dari negeri tertutup itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan