Suara.com - Lebih dari 1.800 tahanan melarikan diri dari penjara di Nigeria setelah terjadi serangan oleh kelompok militan bersenjata.
Menyadur Sky News, Rabu (7/4/2021) sebuah kelompok bersenjata menyerbu penjara di kota tenggara Owerri. Kelompok itu sebelumnya meledakkan jalan di sekitar lapas.
Insiden itu termasuk serangkaian serangan terkoordinasi yang diluncurkan pada Senin dini hari, yang juga menargetkan kantor polisi dan militer di ibu kota negara bagian Imo.
Polisi Nigeria menuduh serangan itu dilakukan oleh sayap paramiliter dari gerakan separatis terlarang di wilayah yang disebut Jaringan Keamanan Timur. Namun, kelompok itu membantah terlibat.
"Pusat Penjagaan Owerri di negara bagian Imo telah diserang oleh orang-orang bersenjata tak dikenal dan secara paksa membebaskan total 1.844 narapidana di dalam tahanan." jelas seorang juru bicara penjara Nigeria.
"Upaya sedang dilakukan untuk menangkap kembali tahanan yang melarikan diri." imbuhnya.
Sebuah pernyataan polisi terpisah mengatakan: "Upaya para penyerang untuk mendapatkan akses ke gudang senjata polisi di markas telah digagalkan secara total dan tepat."
Serangan itu terjadi kurang dari dua minggu setelah sebelumnya di bagian tenggara Nigeria juga terjadi insiden kerusuhan.
Selusin petugas keamanan tewas dalam serangan di empat kantor polisi, pos pemeriksaan militer dan kendaraan penjara.
Baca Juga: Pengantin Tunda Malam Pertama karena Mempelai Pria Ditahan Polisi
Kelompok tersebut juga mencuri amunisi dari gudang dalam jumlah besar. Serangan tersebut hingga kini tidak diklaim oleh kelompok mana pun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
1.131 Aktivis Dikriminalisasi, ICEL dan Koalisi Sipil Desak Kapolri Terbitkan Perkap Anti-SLAPP
-
Kemajuan yang Membebani: Ketika Perempuan Jadi Korban Pertama Pembangunan
-
Kapan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah? Ini Jawaban Mendikdasmen
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!
-
Wamenkes Dante: Sistem Rujukan BPJS Tak Lagi Berjenjang, Pembayaran Klaim Disesuaikan Kompetensi RS
-
Pemprov DKI Gagas LPDP Jakarta, Siap Biayai Warga Kuliah S2-S3 hingga Luar Negeri
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum
-
Ira Puspadewi Cs Dapat Rehabilitasi dari Prabowo, Eks Penyidik KPK: Tamparan Penegak Hukum
-
Heboh Bandara 'Ilegal' di Morowali, Benarkah Diresmikan Jokowi? Fakta Dua Bandara Terungkap
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman