Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa ada wacana Pemerintah Arab Saudi hanya mengizinkan calon jemaah haji yang akan masuk ke negaranya harus sudah divaksin Covid-19 merek tertentu.
Budi tidak menyebutkan merek vaksin yang diwacanakan, namun hal ini tentu akan merepotkan para jemaah haji di Indonesia jika sudah divaksin merek lain yang tidak sama dengan aturan tersebut.
"Salah satu topik pembicaraan di (isu) haji bahwa Pemerintah Saudi inginnya vaksin tertentu, nah ini sedang kita terus menjaga komunikasi karena nanti akan jadi sulit kalau dibatasi jenis vaksinnya," kata Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (8/4/2021).
Budi mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk melobi pihak Pemerintah Arab Saudi agar wacana ini tidak diterapkan.
"Saya khawatir kalau pemerintah saudi menentukan jenis vaksinnya apa, tapi itu masih dibicarakan dengan Kemenag," ucapnya.
Untuk mengantisipasi itu, Budi tetap menyarankan seluruh calon jemaah haji asal Indonesia untuk segera disuntik vaksin Covid-19, terutama yang lansia.
"Seluruh calon jamaah haji yang diatas 60 tahun vaksin saja duluan, tidak usah menunggu, setidaknya mengurangi beban nantinya kalau sudah diumumkan yang boleh haji berapa," jelas Budi.
Diketahui sejauh ini belum ada kabar resmi dari otoritas Saudi perihal ada tidaknya penyelenggaraan ibadah haji di tahun kedua pandemi.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan apabila memang diselenggarakan maka pemerintah akan memulai pemberangkatan calon jemaah haji kloter pertama pada 15 Juni mendatang.
Baca Juga: 2.408 Calon Jemaah Haji Divaksin Covid-19, untuk Kuota Menunggu Arab Saudi
Yaqut mengatakan pemerintah telah menargetkan vaksinasi Covid-19 terhadap 57.630 jemaah calon haji lansia yang diselesaikan hingga akhir Maret 2021.
Sementara itu proses vaksinasi terhadap calon jemaah lain dan petugas haji masih dilakukan bertahap.
Berita Terkait
-
Kabar Baik, WHO sebut Vaksin COVAX Sudah Didistribusikan ke 100 Negara
-
KTT D-8, Jokowi Serukan Akses yang Adil atas Vaksin Covid-19
-
Hindari Sabotase, Brimob Bersenjata Kawal Distribusi Vaksin di Sulsel
-
Vaksin Sinovac Tak Bersertifikat WHO, Jemaah Indonesia Masih Bisa Umrah?
-
Guru Sudah Divaksin, Emang Jamin Siswa Enggak Tertular Covid-19?
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Makanan Berlendir dan Bau, Ini Kronologi Dugaan Keracunan 21 Siswa SDN 01 Gedong Usai Santap MBG
-
Kronologi Cucu Mahfud MD Keracunan MBG hingga Dirawat 4 Hari di RS: Ini Menyangkut Nyawa!
-
Parah! Bikin Siswa SDN 01 Pasar Rebo Keracunan Massal, Menu MBG Ternyata Bau dan Berlendir!
-
Dua Cucu Mahfud MD Tumbang Keracunan MBG, Satu Dilarikan ke RS 4 Hari
-
Bobby Nasution Viral Suruh Truk Aceh Ganti Pelat BK, DPR Minta Pemerintah Pusat Turun Tangan
-
"Mundur Kebangetan!" Sejarawan Geram Pemerintah Paksakan Narasi Tunggal G30S/PKI
-
Cerita Lengkap Cucu Mahfud MD Jadi Korban Keracunan MBG
-
Kronologi Berdarah Polisi Bacok Polisi di Kelab Malam: Aipda S dan Bripka I Adu Bacot saat Teler!
-
Sudah Ditangkap? Misteri Hilangnya Nama Gembong Narkoba Fredy Pratama dari Situs Interpol
-
MBG di SDN 01 Pasar Rebo Disetop Imbas Keracunan Massal, Sampel Muntahan Siswa Diteliti Puskesmas