Suara.com - Pemerintah mewajibkan sekolah yang akan melakukan sekolah tatap muka untuk lebih dulu berikan vaksin Covid-19 kepada selutuh guru dan tenaga pendidik.
Tetapi apakah aturan itu bisa melindungi para siswa dari paparan virus corona?
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan bahwa potensi penularan Covid-19 masih berisiko terjadi di sekolah meski para guru sudah divaksinasi.
"Melindungi guru tersebut iya, tapi kalau potensi menularkan mungkin masih ada. Itulah kenapa sekolah dilarang. Kalau misalnya potensi menularkan bisa dicegah, ya otomatis pasti sudah dibuka aja. Permasalahannya kan potensi menularkan jelas masih ada," kata anggota IDAI dr. Lucia Nauli Simbolon, Sp.A., saat dihubungi suara.com, Kamis (8/4/2021).
Dokter Lucia menjelaskan bahwa vaksin bersifat personal. Sehingga perlindungan hanya berlaku pada penerima vaksin tersebut dan masih berpotensi menularkan virus. Oleh sebab itu, IDAI meminta agar orangtua harus memastikan anak-anak disiplin menjalankan protokol kesehatan jika melakukan sekolah tatap muka.
"Prokes tetap harus dijaga. Kemudian pelacakan kalau ada kasus positif bagaimana. Siap enggak nantinya kalau ada (kasus) positif, (sekolah) akan buka tutup seperti halnya yang terjadi di luar negeri," katanya.
Orangtua tidak perlu melakukan pemeriksaan swab secara rutin untuk memastikan anak tidak terpapar Covid-19. Tetapi, dokter Lucia mengingatkan, jika terlacak anak melakukan kontak dekat dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, maka sangat disarankan untuk melakukan tes swab PCR.
"Kalau misalnya ada riwayat kontak ya baiknya swab antigen paling tidak. Tapi kalau sudah kontak dengan yang positif Covid, harus swab PCR. Karena sekarang yang lebih sering swab antigen negatif, tapi swan PCR positif," ucapnya.
Terkait kemungkinan gejala Covid-19, dr. Lucia mengatakan bahwa kondisi tubuh yang terjadi sangat beragam. Karena itu, pe tingnya melakukan tes swab PCR untuk memastikan apakah anak telah terpapar atau tidak.
Baca Juga: CDC Perbarui Panduan Perjalanan bagi Orang yang Sudah Vaksin Covid-19
"Bisa ada demam, bisa jadi batuk, pilek, atau juga misalnya nyeri perut seperti diare. Jadi gejalanya ke seluruh sistem tubuh dan tidak hanya di saluran napas saja," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Masih Ada Harapan! Begini Skenario Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Meski Kalah dari Arab Saudi
-
Harga Emas Hari Ini: Antam di Pegadaian Rp 2,4 Juta per Gram, UBS dan Galeri 24 Juga Naik!
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
Terkini
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban