Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi kabar baik terkait akses dan distribusi vaksin Covid-19.
Dilansir ANTARA, fasilitas vaksin COVAX sudah menyerahkan hampir 38,4 juta dosis vaksin COVID-19 ke 100 negara lebih dan negara di seluruh enam benua hingga Kamis, enam pekan setelah mulai dibagikan.
Aliansi vaksin GAVI dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan meski mengalami pengurangan pasokan pada Maret dan April, serta permintaan yang lebih tinggi di India, di mana sebagian besar suntikan utamanya AstraZeneca diproduksi, pihaknya berharap dapat mengirimkan dosis vaksin ke seluruh negara.
Negara-negara itu telah mengajukan permintaan dosis vaksin pada paruh pertama 2021.
"Menurut estimasi pasokan terbaru, COVAX berharap dapat mengirim sedikitnya 2 miliar dosis vaksin pada 2021," kata laporan tersebut.
Portofolionya, yang saat ini bergantung pada suntikan AstraZeneca dan Pfizer-BioNTech, akan dilakukan diversifikasi.
Sementara itu, WHO menyatakan sertifikat vaksin Covid-19 hingga saat ini tidak bisa dijadikan syarat perjalanan.
"Kami sebagai WHO mengatakan pada tahap ini, kami tidak ingin paspor vaksinasi sebagai persyaratan untuk masuk atau keluar. Karena kami tidak yakin bahwa vaksin tersebut dapat mencegah penularan," kata juru bicara WHO Margaret Harris dalam jumpa pers PBB dikutip dari Channel News Asia.
Ia menyampaikan bahwa distribusi vaksin Covid saat ini belum merata. Justru cenderung diskriminasi terhadap orang-orang yang belum bisa mendapatkan vaksin karena alasan tertentu.
Baca Juga: KTT D-8, Jokowi Serukan Akses yang Adil atas Vaksin Covid-19
WHO sekarang mengharapkan untuk meninjau vaksin COVID-19 China Sinopharm dan Sinovac untuk kemungkinan daftar penggunaan darurat sekitar akhir April, kata Harris.
"Ini tidak datang secepat yang kami harapkan, karena kami membutuhkan lebih banyak data," katanya, menolak memberikan lebih banyak informasi, dengan alasan kerahasiaan.
Berita Terkait
-
Laporan Global 2025: Polusi Udara Berkontribusi pada 7,9 Juta Kematian di Seluruh Dunia
-
Review Film The Stringer - The Man Who Took the Photo: Menelusuri Jejak Fakta
-
Who Am I?: Salah Satu Film Paling Berbahaya Jackie Chan, Malam Ini di Trans TV
-
Gaza Butuh Rp116,3 Triliun untuk Pulihkan Layanan Kesehatan yang Hancur Total
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?