Suara.com - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri kembali menerbitkan status daftar pencarian orang (DPO) terkait tindak pidana terorisme. Termutakhir, polisi menerbitkan dua status DPO terhadap terduga teroris yang ada di DKI Jakarta.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Ahmad Ramadhan. Merujuk pada data yang diterima, dua DPO itu bernama Saiful Basri dan Sanny Nugraha.
"Iya benar (penerbitan DPO)," kata Ramadhan kepada wartawan, Selasa (13/4/2021).
Dalam data tersebut, Saiful Basri disebutkan merupakan warga Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sedangkan, Sanny Nugraha merupakan warga yang bermukim di kawasan Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggarahan, Jakarta Selatan.
Hanya saja belum disebutkan secara rinci terkait peran yang dilakukan oleh dua DPO tersebut. Ramadhan menyebur, pihaknya akan memberikan keterangan jika sudah ada update teranyar.
"Nanti kalau ada (update) disampaikan lagi ya," beber dia.
Sebelumnya, Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri telah meringkus total 12 teroris yang ada di wilayah DKI Jakarta. Termutakhir, dua terduga teroris dicokok di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan dan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Keduanya adalah Nouval Farisi alias NF dan W. Nouval ditangkap di kediamannya setelah pihak orangtua memberikan informasi kepada kepolisian.
Sementara W diringkus di kediamannya, Jalan TB Simatupang, RT 02/RW 08, Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Baca Juga: Suka Ngopi Bareng Teroris Condet, Tetangga Tak Pernah Dengar Yudi Bahas FPI
"Sampai saat ini ada 12 tersangka yang telah diamankan oleh penyidik Densus 88 di wialayah DKI dan sekitarnya. Pertama HH, ZA, AJ, BS, WJ, NAA, AN, DK, AK, AP dan dua terakhir adalah NF dan W," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jumat (9/4/2021).
Ramadhan menjelaskan, 12 terduga teroris yang telah ditangkap itu berasal dari satu kelompok.
Meski demikian, polisi belum menemukan indikasi apakah mereka terafiliasi dengan kelompok teroris Jamaah Anshorut Daullah maupun Jamaah Islamiyah.
"Jadi, kedua belas tersangka teroris adalah satu kelompok. Tapi belum terafiliasi dengan kelompok terorisme JAD maupun JI. Jadi masih perbuatannya tindakannya memenuhi unsur2 di tindak pidana terorisme," jelas Ramadhan.
Berita Terkait
-
Terduga Teroris Wahyudi Ditangkap, Bu RT: Dia Gak Pernah Nolak Ajakan Orang
-
Suka Ngopi Bareng Teroris Condet, Tetangga Tak Pernah Dengar Yudi Bahas FPI
-
Dikenal Baik dan Rajin Kerja Bakti, Istri Pak RT Yakin Yudi Bukan Teroris
-
Tetangga Teroris Pasar Rebo Waswas usai Eks FPI Husein Hasny Diciduk Densus
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat