Suara.com - Buku Kamus Sejarah Indonesia terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dikritik kalangan Nahdlatul Ulama.
Pasalnya, dalam buku tersebut, terutama Jilid I, tidak ada entri nama pendiri NU Hasyim Asyari.
Padahal, sampul buku tersebut menampilkan foto Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari.
Ketua Umum NU Circle R Gatot Prio Utomo mengatakan, dalam buku Kamus Sejarah Indonesia itu, justru memasukkan nama-nama tokoh kalangan Belanda dan Jepang.
"Dalam buku itu diceritakan bahwa Gubernur Belanda, Van Mook lahir di Semarang 30 Mei 1894 dan meninggal di L’llla de Sorga, Perancis 10 Mei 1965," kata Gatot, Senin (19/4/2021).
Selain itu, tentara dan intelijen Jepang Harada Kumaichi juga masuk entri kamus.
Henk Sneevliet, warga Belanda tokoh utama penyebar Marxisme-Leninisme atau Komunisme di Asia, yang juga disebut sebagai maha guru kaum komunis Indonesia, turut masuk entri kamus.
“Melihat isinya, bisa dikatakan para pejabat Kemdikbud saat ini jauh lebih mengenal tokoh-tokoh penjajah Belanda dan Jepang daripada tokoh pejuang yang menjadi imam warga nahdliyin di seluruh nusantara. Ini harus diluruskan," kata Gatot.
Pria yang akrab disapa Gus Pu itu meminta Nadiem Makarim bertanggung jawab atas hilangnya pahlawan nasional dari NU dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I terbitan tahun 2019.
Baca Juga: KH Hasyim Asyari Raib dari Kamus Sejarah, NU Protes Menteri Nadiem: Revisi!
"Kami tersinggung dan kecewa atas terbitnya Kamus Sejarah Indonesia ini. Kami meminta kamus itu direvisi dan ditarik dari peredaran,” tegasnya.
Kekecewaan semakin memuncak karena hari-hari ini, warga Nahdliyin sedang memperingati hari wafatnya Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari yang wafat pada 7 Ramadhan 1366 hijriah.
Gus Pu menyebut berencana melayangkan surat resmi untuk memprotes tindakan Kemdikbud yang sangat tidak profesional ini.
“Hampir semua produk dan kebijakan Mendikbud saat ini bermasalah dan membuat kegaduhan. Ini catatan penting buat mengevaluasi kinerjanya,” ucapnya.
Diketahui, kamus itu terdiri dari dua jilid; Jilid I Nation Formation (1900-1950) dan Jilid II Nation Building (1951-1998).
Pada sampul sampul Jilid I terpampang foto Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari, namun secara alfabetis, pendiri Nahdlatul Ulama itu justru tidak ditulis nama dan perannya dalam sejarah kemerdekaan Republik Indonesia.
Berita Terkait
-
KH Hasyim Asyari Raib dari Kamus Sejarah, NU Protes Menteri Nadiem: Revisi!
-
Singgung Mualaf yang Jelekkan Agama Lamanya, Petinggi NU: Miskin Spiritual
-
Viral Ceramah Sebut NU Muhammadiyah Sesat, Tantang Debat Masalah Agama
-
Jozeph Paul Zhang Hina Islam, PBNU Imbau Umat Tak Terpancing
-
Mimpi Basah Saat Puasa, Lebih Baik Mandi Junub Atau Sahur Terlebih Dahulu?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal
-
Wamendagri Wiyagus: Kemendagri Dukung Sinkronisasi Kebijakan Kependudukan Selaras Pembangunan