Suara.com - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno memprediksi bahwa reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat tidak akan dilakukan secara besar-besaran.
Adi menilai hanya akan ada satu hingga tiga menteri yang akan kena reshuffle.
Awalnya, Adi menjelaskan, bahwa isu reshuffle kabinet ini muncul akhir-akhir ini karena dua hal. Pertama, adanya peleburan dua Kementerian yakni Kemendikbud dengan Kemenristekdikti.
"Yang jelas Kemendikbudristek bakal dilantik cuman apakah Nadiem atau pun yang lain. Spekulasi itu yang kemudian memancing orang bicara reshuflle," kata Adi saat dihubungi Suara.com, Selasa (20/4/2021).
Kemudian yang kedua menurut Adi yakni adanya kementerian baru Kementerian Investasi. Ia mengatakan, hal itu juga memancing orang untuk bicara isu reshuffle.
"Jadi reshuflle itu ada dua konteks itu karena ada dua kementerian yang pasti dilantik cuman kan orang tidak pernah tau siapa yang akan dilantik," tuturnya.
Kemudian jika mengacu pernyataan Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Ngabalin yang menyebut paling telat reshuffle dilakukan minggu ini, maka menurut Adi hanya akan ada dua kementerian tersebut saja yang akan dilantik Jokowi.
"Kecuali lebih dari seminggu proses reshuflle ini berarti ada tanda-tanda alam kemungkin kementerian bakal direshuflle. Yang orang banyak memprediksi PAN akan masuk di dalam," ungkapnya.
Lebih lanjut, atas dasar itu lah Adi memprediksi Jokowi tidak akan melakukan reshuffle kabinet secara besar-besaran. Paling tidak ia menyebut hanya akan ada 1 hingga 3 orang direshuffle dibarengi dengan pengisian jabatan dua kementerian baru.
Baca Juga: Soal inisial M yang Bakal Direshuffle Jokowi, Ini Jawaban Moeldoko
"Paling mungkin reshuflle terbatas satu dua atau maksimal 3 menteri lah. Yang bakal dibarengkan dua menteri itu. Maka layak digadang-gadang untuk di-reshuflle kan," tandasnya.
Bakal Lantik Menteri Baru
Sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Ali Mochtar Ngabalin membeberkan kisi-kisi menteri baru yang akan dilantik Jokowi. Ali Ngabalin membocorkan dua kisi-kisi menteri baru yang nantinya akan dilantik oleh Jokowi.
Hal tersebut dibeberkan melalui akun Twitter pribadinya @AliNgabalinNew, Rabu (14/4/2021).
Dalam cuitan tersebut, Ali Ngabalin menyebut Jokowi akan melantik Menteri Pendidikan atau Ristek. Selain itu, ada Menteri Investasi atau Kepala BKPM.
"Presiden InsyaAllah akan melantik menteri baru (1) Menteri Dikbud/Ristek (2) Menteri Investasi/Kepala BKPM," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO